Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Di Malioboro, Ada Masjid Cantik di Antara Toko Batik

13 November 2019   08:33 Diperbarui: 13 November 2019   08:32 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Siti Djirzanah (dok.pri)

Penat dengan kegaduhan di ibukota, saya melipir ke Jogjakarta. Terakhir ke kota kelahiran saya ini sudah dua tahun yang lalu, ketika Kompasiana menyelenggarakan ICD di sini .

Jalan-jalan ke Malioboro tidak pernah membosankan bagi saya. Hal yang sering saya lakukan adalah menyusuri Malioboro dari ujung ke ujung.

Sayangnya udara di Jogjakarta sedang teramat panas. Kalau di Jakarta sudah disapa dengan hujan, kalau di Jogja belum. Sempat mendung tapi tidak terjadi hujan.

Saya takjub melihat sebuah masjid berdiri di antara jejeran toko yang rerata menjual batik. Masjid yang megah, indah dan cantik., yang dinamakan Masjid Siti Djirzanah.

Ruang dalam masjid lantai satu (dok.pri)
Ruang dalam masjid lantai satu (dok.pri)
Letaknya berseberangan dengan pasar Beringharjo yang terkenal itu. Tidak jauh pula dari perempatan titik nol kota Jogja. Masjid ini bagai oase di tengah cuaca panas.

Masjid ini didominasi dengan warna biru, warna favorit saya. Di dinding depan, sebelum tangga masuk ada papan nama yang menjelaskan bahwa masjid ini diresmikan pada tanggal 10 Agustus 2018. Berarti baru setahun yang lalu, mulai dibangun Mei 2017.

Kalau melihat bangunannya, atapnya berasitektur Cina. Ini karena lokasi masjid berdiri pada sumbu filosofi yang ada di Malioboro sebagai wujud dari pluralisme.

Namun sesungguhnya masjid ini dibangun oleh mantan  walikota Jogja, Herry Zudianto bersama kedua adiknya. Semula bangunan itu adalah salah satu toko batik yang dimiliki oleh dia.

Ruangan sholat wanita (dok.pri)
Ruangan sholat wanita (dok.pri)
Masjid itu.merupakan wakaf Herry untuk almarhumah ibunya yang meninggal tahun 2009. Karena itu masjid ini dinamakan sesuai dengan nama ibunya.

Keinginan mendirikan masjid adalah memberikan sarana ibadah kepada pengunjung atau wisatawan yang datang ke Malioboro. Sebagaimana diketahui, jalan ini cukup panjang, dia masjid di kawasan DPRD dan kantor walikota, tidaklah cukup.

Masjid ini terdiri dari dua lantai dengan bentuk unik langsing memanjang karena mengikuti bentuk ruko. Dari luar sudah tampak indah dan cantik karena pintu gerbangnya terbuka lebar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun