Belakangan ini Spanyol memperlihatkan pendirian yang kuat dengan menolak permintaan Arab Saudi untuk mengirimkan 400 bom laser. Spanyol mengetahui bom itu akan digunakan terus untuk menggempur Yaman.
Rakyat Yaman sangat menderita akibat perang yang dimotori Arab Saudi dan UEA. Jutaan orang tewas, ribuan kehilangan tempat tinggal dan mereka dilanda kelaparan. Spanyol tidak ingin menambah penderitaan rakyat Yaman.
3. Portugal atau Portugis. Negara tetangga Spanyol ini juga mulai berlawanan pendapat dengan negara negara Barat lainnya. Portugal tidak menyukai kebijakan Amerika Serikat dan sekutunya di Timur Tengah.
Negara kelahiran Christiano Ronaldo ini menolak untuk mendukung Israel. Bahkan Portugal setuju untuk memboikot Israel dalam berbagai kegiatan untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina.
Portugal menganggap kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina sudah tidak bisa dimaafkan. Karena itu negara ini mendukung gerakan internasional untuk memboikot Israel.
4. Jerman. Dalam pimpinan kanselir Angela Merkel, sebenarnya Jerman memihak kaum muslim. Oposisi sering menyerang Angela karena membiarkan kaum muslim berkembang di negara itu.
Warga muslim mendapat hak dan kewajiban yang sama di hadapan negara. Angela Merkel tidak menjalankan politik rasial kepada kaum muslim. Sebaliknya oposisi tidak menyukai kaum muslim.
Persoalan bahwa ada sebagian muslim yang tidak menyukai Presiden Erdogan, adalah persoalan warga yang memang keturunan Turki. Pro dan kontra warga keturunan Turki bukan urusan kanselir Jerman.
5. Inggris. Meski di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Theresa May tidak terang terangan membela kaum muslim, beberapa tokoh partai konservatif Inggris selalu menentang penindasan terhadap kaum muslim.
Kendala yang dihadapi, Islamophobia memang meningkat di negara kerajaan itu. Namun di sisi lain, Islam juga berkembang sangat pesat. Ada demokrasi di sana, beberapa walikota terpilih ternyata beragama Islam. Jumlah kaum muslim pun berlipat.