Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

5 Negara Nonmuslim yang Membela Kaum Muslim

3 Oktober 2018   20:53 Diperbarui: 3 Oktober 2018   21:21 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PM Kanada, Justin Trudeau bersama Malala (dok.mee.net)

Pada umumnya negara negara Barat antipati terhadap kaum muslim. Mereka sudah termakan stereotip bahwa kaum muslim adalah teroris. 

Masyarakat di negara negara tersebut telah berpuluh-puluh tahun dicekoki sisi negatif tentang kaum muslim tanpa diberi kesempatan untuk mengetahui lebih jauh. Hal ini tidak lepas dari politik kolonial, politik apharteid, yang ingin menindas bangsa lain.

Seiring dengan perkembangan teknologi, maka lama kelamaan masyarakat mulai menyadari ada yang salah terhadap informasi yang diberikan media media Barat. Mereka yang jeli dan peduli selalu mencari tahu kebenaran di balik itu.

Lantas mata dan hati mereka mulai terbuka melihat kenyataan yang ada. Kini sebagian di antara mereka telah mengubah pendapat dan sikap mereka terhadap kaum muslim. 

Sekarang telah jelas negara negara Barat mana saja yang membela kaum muslim. Meski mereka bukan negara Islam, tetapi berdiri di sisi kaum muslim.

Negara negara itu antara lain: 

1. Kanada. Semenjak Kanada dipimpin oleh Perdana Menteri Justin Trudeau, keberpihakan terhadap kaum muslim sangat tinggi. Justin Trudeau mengeluarkan kebijakan yang membela kaum muslim.

Kanada membuka peluang bagi kaum muslim untuk mendapatkan hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara. Meski ada penolakan sebagian penduduk, tetapi negara melindungi mereka.

Selain itu Kanada menerima pengungsi Muslim dari negara yang dilanda konflik dengan tangan terbuka. Mereka diberi tempat tinggal, makanan dan pekerjaan.

Kanada juga berani membela hak kaum wanita muslim. Baru baru ini Kanada bersitegang dengan Arab Saudi karena membela aktivis wanita yang dipenjara tentara kerajaan.

2. Spanyol. Pada mulanya Spanyol memang mengikuti saja apa yang dilakukan negara negara adidaya. Namun Spanyol tidak pernah terlibat langsung dalam konflik negara lain.

Belakangan ini Spanyol memperlihatkan pendirian yang kuat dengan menolak permintaan Arab Saudi untuk mengirimkan 400 bom laser. Spanyol mengetahui bom itu akan digunakan terus untuk menggempur Yaman.

Rakyat Yaman sangat menderita akibat perang yang dimotori Arab Saudi dan UEA. Jutaan orang tewas, ribuan kehilangan tempat tinggal dan mereka dilanda kelaparan. Spanyol tidak ingin menambah penderitaan rakyat Yaman.

3. Portugal atau Portugis. Negara tetangga Spanyol ini juga mulai berlawanan pendapat dengan negara negara Barat lainnya. Portugal tidak menyukai kebijakan Amerika Serikat dan sekutunya di Timur Tengah.

Negara kelahiran Christiano Ronaldo ini menolak untuk mendukung Israel. Bahkan Portugal setuju untuk memboikot Israel dalam berbagai kegiatan untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina.

Portugal menganggap kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina sudah tidak bisa dimaafkan. Karena itu negara ini mendukung gerakan internasional untuk memboikot Israel.

4. Jerman. Dalam pimpinan kanselir Angela Merkel, sebenarnya Jerman memihak kaum muslim. Oposisi sering menyerang Angela karena membiarkan kaum muslim berkembang di negara itu.

Warga muslim mendapat hak dan kewajiban yang sama di hadapan negara. Angela Merkel tidak menjalankan politik rasial kepada kaum muslim. Sebaliknya oposisi tidak menyukai kaum muslim.

Persoalan bahwa ada sebagian muslim yang tidak menyukai Presiden Erdogan, adalah persoalan warga yang memang keturunan Turki. Pro dan kontra warga keturunan Turki bukan urusan kanselir Jerman.

5. Inggris. Meski di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Theresa May tidak terang terangan membela kaum muslim, beberapa tokoh partai konservatif Inggris selalu menentang penindasan terhadap kaum muslim.

Kendala yang dihadapi, Islamophobia memang meningkat di negara kerajaan itu. Namun di sisi lain, Islam juga berkembang sangat pesat. Ada demokrasi di sana, beberapa walikota terpilih ternyata beragama Islam. Jumlah kaum muslim pun berlipat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun