Mohon tunggu...
Empi Muslion
Empi Muslion Mohon Tunggu... Administrasi - pengembara berhenti dimana tiba

Alang Babega... sahaya yang selalu belajar dan mencoba merangkai kata... bisa dihubungi : empimuslion_jb@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cangkul Abak

24 Agustus 2019   09:38 Diperbarui: 24 Agustus 2019   09:56 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika saya tamat SMP dan mau melanjutkan ke jenjang pendidikan SMA, dimana saya tidak tinggal bersama orang tua lagi, tetapi harus kos dan mandiri diluar kecamatan kami. 

Oleh kedua orang tua, saya tidaklah diberikan hadiah apalagi barang mewah, pun saya juga tidak diwanti wanti ini dan itu.

Oleh Abak (Ayah) saya, saya dibuatkan sebuah tangkai cangkul yang amat kuat terbuat dari kayu kopi, yang mana kayu kopi merupakan kayu yang paling baik dan tahan lama bisa berpuluh tahun digunakan, menjadi kayu cangkul terbaik bagi petani di kampung kami.

Kemudian Abak saya membeli sebuah cangkul besi yang paling bagus, diasah sedemikian rupa, sangat tajamnya. Kayu dan cangkul besi tersebut beliau buat sedemikian pas sehingga bisa dibuka pasang.

Saat saya dinyatakan diterima di sebuah SMA yang cukup terbaik saat itu di Kabupaten kami, yakni SMA 1 Painan, Bapak saya mengajak saya berbincang, dengan wajah datar, Beliau berujar..

"Empi..."

"Abak tidak bisa mengajari kamu dengan pena dan buku, Abak hanya mampu membesarkan dan mengajari kamu dengan tulang delapan karek, biarlah Abak membanting tulang asalkan kamu Nak tetap sekolah."

Kemudian Abak saya mengambil sebuah tangkai kayu dan cangkul dari bawah kursinya..

"Jika Abak telah tiada atau jika Abak tidak mampu lagi bekerja, Abak tidak mampu lagi membiayai kamu sekolah, maka mungkin dengan cangkul inilah kamu bisa membantu ibumu mencari nafkah, melanjutkan sekolah dan kehidupanmu.."

Saya terdiam..

Belum mengerti maksud Abak saya itu, saya pandangi kedua tangan saya yang terjuntai, saya lihat tangkai cangkul kayu kopi yang dibuat Abak, kiranya tangkai cangkul itu lebih besar dari tungkai dan pergelangan tangan saya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun