Mohon tunggu...
Empi Muslion
Empi Muslion Mohon Tunggu... Administrasi - pengembara berhenti dimana tiba

Alang Babega... sahaya yang selalu belajar dan mencoba merangkai kata... bisa dihubungi : empimuslion_jb@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sensasi Pesona Bahari Wakatobi

18 Oktober 2015   22:51 Diperbarui: 23 Oktober 2015   15:42 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekayaan hayati yang tinggi tersebut tidaklah serta merta membuai untuk terus digunakan tanpa batas. Praktik penangkapan ikan yang merugikan, seperti pengeboman, penggunaan racun sianida dan kegiatan destruktif lainnya, menjadi ancaman yang terus menghantui. Namun kondisi yang memprihatinkan itu membentuk pada pikir konservasi akan pentingnya potensi hayati agar dimasa depan ia tetap dapat menghidupi masyarakat Wakatobi dan pada saat yang sama tetap bagian terpenting dari The Coral Triangle Center.

Karena itu konservasi sangat perlu untuk terus dipertahankan dan dikembangkan, konservasi perlu melibatkan berbagai elemen baik pemerintah maupun swasta agar Wakatobi sebagai surga bawah laut dunia tetap lestari dan dinikmati oleh anak cucu dunia seterusnya.

Saat pembentukan Kabupaten Wakatobi pada tahun 2009, telah ditetapkan adanya sistem Zonasi, sistem ini sangat baik untuk menjaga dan mencegah Wakatobi dari eksploitasi dan eksplorasi sumber daya yang tidak bertanggungjawab. Aturan Zonasi terdiri dari Zona Inti : daerah larang ambil dan larang lintas, dan zona perlindungan bahari, daerah larang ambil, boleh lintas dan zona wisata mencakup 36% dari total target konservasi.

Saat ini di Wakatobi ada 11 sumber daya penting yang menjadi prioritas konservasi, adalah terumbu karang yang terdiri dari tiga macam : terumbu karang tepi, terumbu karang penghalang dan terumbu karang atol. Kemudian SPAGS (Spawning Aggregation Sites) yaitu lokasi pemijahan ikan, penyu, mangrove, burung migrant, upwelling ( naiknya massa air dari pedalaman ke permukaan yang membawa zat hara), lintasan mamalia laut, padang lamun (seagrass) dan rumput laut (seaweed).

Untuk mendudukung program konservasi sangat perlu melibatkan partisipasi masyarakat agar mereka sebagai pemiliki utama merasakan dan mempunyai rasa kepemilikan yang tinggi terhadap wilayahnya, saat ini sudah ada terbentuk beberapa kelompok masyarakat untuk memelihara dan memanfaatkan secara green manajemen sumber daya daerahnya seperti Forkani (Forum Komunitas Tani), Komonto (Kelompok Nelayan Tomia), dan sebagainya.

Yang terpenting bagaimana terus menyalakan semangat melestarikannya meskipun masih banyak yang enggan atau bahkan tidak peduli akan nasibnya dimasa depan.

Petualangan Wisata Bahari di Wakatobi

Nama Wakatobi tentu tidak asing lagi bagi kebanyakan orang, namanya sudah cukup terkenal sebagai taman laut terindah yang ada di muka bumi. Tentu banyak yang membayangkan laju pariwisata di Wakatobi berlari kencang. Seperti hal yang saya bayangkan sebelumnya akan ramainya wisatawan ke Wakatobi, kiranya apa yang ada dibayangan saya tidaklah berbanding lurus dengan keterkenalan nama Wakatobi, apalagi jika menyandingkannyan dengan kunjungan wisatawan ke taman laut Bunaken apalagi pesona bahari pulau Bali.

Namun sungguhpun demikian, masih belum ramainya kunjungan wisatawan ke Wakatobi baik domestik maupun mancanegara, tetapi paling tidak nama Wakatobi sudah dikenal oleh para petualang alam bawah laut di seantero dunia.

Dari atas pesawat, jika kita duduk didekat jendela, setelah berada diatas kepulauan Wakatobi, terutama saat pesawat akan mendarat, mata kita akan disuguhi oleh pemandangan laut yang amat jernih dan biru muda, pantainya beralaskan pasir putih bak kapas diterbangkan angin.

Disisi daratan pulau Wakatobi umumnya ditumbuhi oleh tumbuhan hijau yang tidak terlalu berhutan, bahkan ada beberapa tempat hanya ditumbuhi rumput seolah olah bak padang rumput savana. Rumah-rumah penduduk umumnya berada dipinggir pantai, sedangkan ditengah pulaunya terhampar padang rumput, ladang dan hutan kosong yang tidak terlalu lebat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun