[caption caption="(sisa champagne yang disiapkan)"]

***
Dari kastil, kita masih perlu perjalanan sekitar 30 menit naik mobil menuju tempat resepsi. Tempatnya di sebuah restoran dengan lokasi di tempat ketinggian, kata si Prof, biar pemandangannya bagus.
[caption caption="(dari restoran, ini pemandangannya, akhirnya tersisa juga langit biru di hari itu)"]

[caption caption="(meja dan kursi perayaan)"]

Iya, dari luar, restoran yang menurutku cukup sederhana itu memang cukup menarik dengan bangunannya yang sudah tua bermaterial separuh kayu. Walaupun restorannya cukup besar, yang diperlukan untuk 50 orang saja. Iya, undangannya 50 orang saja. Si prof hanya menyewa sisi kiri restoran.
Beberapa tamu yang hadir diantaranya adalah Professor, sempat dikenalkan Gaby juga kepada saya. Lalu teman-teman dari suami si Prof yang kebetulan juga Gaby kenal sebelumnya. Oh ya, si Prof dan suami ada dalam area yang sama, sama-sama dari teknik mesin. Hanya, yang satu berkarir di universitas dan satu nya lagi di perusahaan.
[caption caption="(salah satu dari istri prof sedang mengisi buku tamu)"]

Perayaan berlangsung sampai pagi. Makan, minum, makan dan minum lagi, diselingi oleh tawa dan canda para tamu. Acara berjalan dengan baik dan lancar, mulai dari potong kue, ada hiburan sulap, kembang api, kejutan-kejutan dari para tamu undangan seperti baca kisah pengantin secara random, buka kado yang ternyata alat-alat mesin tapi dibingkai dan dijaiin jam, kue tart dari beton dimana si pengantin pria harus memecahkannya dengan martil, dan masih banyak lagi.
[caption caption="(besi apakah ini? eh, iya, biarlah mereka teknik mesin saja yang tau)"]

[caption caption="(tempat makanan di sisi kiri restoran)"]
