Mohon tunggu...
Emil Ardiansyah
Emil Ardiansyah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Momentum Istimewa Asian Games 2018

11 Februari 2018   05:46 Diperbarui: 29 Agustus 2018   06:37 2178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

td.zadn.vn
td.zadn.vn
SEA GAMES

Tahun 2017 bisa dibilang pencapaian terburuk Indonesia di SEA GAMES. Kita pun malu lihat perolehan medali kita. Bandingkan saja negara kita di banyak aspek riil dengan negara tetangga. Pembaca tahu sendiri. Negara kita terlalu besar dibandingkan negara lain yang kecil di segala aspek semacam wilayah, penduduk, atau ekonomi. Kenyataan dari perolehan medali SEA GAMES 2017 sangat mengecewakan. Memang ada sedikit kontroversi dari tuan rumah, tapi dari sudut pandang kita melihat atlit kita sendiri, habis sudah kata untuk ucapkan kekecewaan.

Inilah perolehan medali SEA Games 2017 di Kuala Lumpur. 

conceptnewscentral.com
conceptnewscentral.com
Apa yang bisa dipelajari dari sorotnya perolehan medali?

Terlepas faktor lama semacam fasilitas dan pembinaan buruk, sorotnya pencapaian kita di olahraga bisa jadi ada pada atlit itu sendiri. Lack of determination. Lemahnya kemauan untuk maju, kurangnya disiplin, rendahnya komitmen bisa kita rasakan pada atlit kita. Padahal komitmen adalah kunci keberhasilan, tiap tantangan yang dilewati satu persatu akan memperbaiki kualitas atlit itu sendiri.

Komitmen dan disiplin adalah prinsip dasar untuk maju, ditambah kerja keras. Sesudah itu barulah faktor lain juga menentukan, yakni fasilitas, pembinaan, pencarian talenta, manajemen kompetisi, bahkan teknologi dan riset. Tentu semuanya perlu kerja sama.

Selain itu, sekali lagi target tinggi harus dibebankan kepada para atlit sendiri. Saya tak pula paham bagaimana target yang realistis, entah apa perhitungannya, ataukah ada biaya yang besar untuk mengikutsertakan banyak atlit. Mungkin ada pembaca yang seorang atlit dan bisa bantu jelaskan. Terlepas dari itu semua, target setinggi mungkin adalah hal yang mutlak. Maka setelah keberhasilan dicapai, atlit mendapatkan penghargaan layak atas prestasi dan kerja kerasnya.

Selain untuk atlit, momentum apa yang didapat masyarakat umum?

Inilah momentum kita untuk benar sadar akan pentingnya olahraga. Ada satu hal dasar. Bila sebuah negara maju di suatu bidang, lihat bagaimana di tiap individunya. Beberapa hal yang bisa kita lakukan khusus hanya untuk perbaikan olahraga nasional.

1. Perbanyak jalan kaki.

Sedikit data dari Stanford University, Indonesia adalah negara termalas berjalan kaki dari 46 negara yang disurvei. Ini hal yang tentunya catatan buruk untuk masyarakat sendiri, bahwa budaya malas masih jadi tantangan besar. Maka perbanyaklah berjalan kaki. Berjalan adalah hal sangat sederhana dan mendasar sekali. Juga kritik untuk pemerintah memperbaiki fasilitas dah hak pejalan kaki, juga perubahan cara pikir masyarakat diperlukan tentang takutnya kulit hitam , kepanasan, debu, dsb hanya karena banyak berjalan kaki. Sekali lagi, perbanyak berjalan kaki. Berikut data petanya, semakin merah indikasi makin pemalas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun