Mohon tunggu...
Mahendra
Mahendra Mohon Tunggu... Administrasi - Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Turki-Rusia: Episode 'Air Dogan' dan 'Putin-g Beliung'

3 Desember 2015   11:22 Diperbarui: 4 Desember 2015   04:46 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Russia’s President Vladimir Putin (L) talks with Turkey’s then-Prime Minister Tayyip Erdogan after their news conference in Istanbul (3/12/12) [source: Reuter]"][/caption]

Sebelum masanya Konferensi Perubahan Iklim, Erdogan menantang Putin menyiapkan semua bukti atas tuduhannya bahwa Erdogan bekerjasama denga ISIS dan meminta Putin menyampaikan pada pertemuan United Nations Conference on Climate Change di Paris (Conference of Parties yang ke-21), 30 November sampai 1 Desember 2015.

Seandainya Putin bisa buktikan Erdogan bekerja sama dengan ISIS, Erdogan mengakui akan langsung mengundurkan diri dari jabatan Presiden. Rusia beralasan terbang di atas langit Turki untuk gempur ISIS. tapi daerah tersebut bukan kekuasaan ISIS tapi kekuasaan mujahid Suriah anti Assad. Jadi, tujuan Rusia sebenarnya adalah mempertahankan Assad di Suriah.

Ketegangan Erdogan Presiden Turki dan Putin Presiden Rusia ini saya sebut dengan episode 'Air Dogan' versus 'Putin-g Beliung', tersebab dalam bahasa saya dogan itu merujuk pada air kelapa yang menyehatkan dan sejuk untuk melepas dahaga, sedangkan puting beliung merujuk pada angin yang merusak habitat. Bagaimana kaitan aktor-aktor dalam peristiwa penting yang baru saja terjadi akhir-akhir ini dan bagaimana historisnya, lihatlah analisa berikut ini!

Mengapa Perancis Begitu Khawatir dengan Agama

Sebelum lebih jauh, sebuah pertanyaan patut dijawab terlebih dahulu. Mengapa Eropa khususnya Perancis begitu takut dengan agama? Saya akan merujuk kepada Adnan Oktar yang menganalisa fenomena ini.


Pada Abad renaisans (pencerahan) gagasan materialis dan Darwinis diterima luas dalam masyarakat Eropa. Akibatnya menjauhkan masyarakat Eropa dari agama, tapi mereka tertipu sehingga menyebut sebaliknya (revolusi adalah pencerahan).
Pemimpin dari penyimpangan paham ini menganggap masa sebelumnya sebagai abad kegelapan dan menuding agama sebagai penyebab kemunduran ilmu pengetahuan. Labih jauh mereka menegaskan bahwa Eropa mengalami pencerahan ketika disekulerkan (bebas dari pengaruh agama) dan menjauhkan diri dari agama.

Edmund Burke menilai revolusi Perancis itu yang telah membuat lautan darah tuan tanah dan agamawan akibat pemenggalan kepala dan penembakan. Itu gerakan, menurutnya, adalah penghancuran nilai-nilai asasi yang menyatukan masyarakat yaitu agama, akhlak, dan tatanan keluarga. Bahkan itu membuka jalan bagi market share ketakutan dan kekacauan.

Pemimpin gerakan revolusi perancis Jacobin sangat dekat dengan mason (anggota fremasonry) seperti Voltaire, Diderot dan Montesque. Sekarang sejumlah orang bingung, revolusi kala itu baik atau buruk. Apalagi tokoh revolusi juga pada akhirnya kena penggal, mati mengenaskan.

Count Cagliostro yang dikenal dekat dengan freemasonry menilai bahwa serangkaian revolusi Perancis didesain oleh para mason multinasional. ISIS didesain untuk mengcounter perkembangan pesat pemeluk akidah dan amal Islam serta kebudayaanya di Eropa. Apalagi mengingat tiga hal. Pertama, Paus Yohanes Paulus II mengakui bahwa kehidupan rohani jemaat kristen di Eropa menurun. Menurutnya itu terjadi karena counter gerakan sekulerisme. Kedua, makin banyaknya masjid dibangun di Eropa, sementara gereja kian sepi. Ketiga, imigran muslim terus mengalir ke daratan Eropa.

Syiah dan Sunni dibiarkan berseteru di Irak, Suriah dan Yaman, sehingga tercipta kekacauan yang diinginkan para konspirator itu. Agenda untuk menegangkan kembali hubungan Islam dengan Kristen di Eropa baru-baru ini terjadi 13 November, penembakan hingga 140 orang tewas di Perancis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun