Mohon tunggu...
Mahendra
Mahendra Mohon Tunggu... Administrasi - Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pakde Memang Jokowi, Budenya Pilih Prabowo

17 Agustus 2018   19:45 Diperbarui: 18 Agustus 2018   21:24 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: merdeka.com

Pagi ini selepas running untuk kebugaran saya mampir di sebuah warung sarapan pagi. Dimulailah obrolan ringan sama Bude dan Pakde.

Saya: "Bude gimana capres udah daftar ke KPU, Bude pilih mana, Prabowo apa Jokowi?"

Bude: (Tersenyum) "Prabowo, kan Jokowi udah 5 tahun, ganti presiden!"

Saya: (Suaminya Bude Datang) "Pakde pilih mana?"

Bude: "Kalo dio Jokowi!"


Pakde: "Aa.. lah .. itukan nanti yang menang juga Jokowi toh.. Liat di Merangin." (Nalim, cabup Merangin)..

Pakde: "Nampaknya menang, tapi nyata yang menang sopo? Iyo di sumatera prabowo menang tapi di sono Jokowi menang."

Bude: "Pak Nalim waku debat, gak lancar, yang nampak itu Si Haris (Cabup yang menang) sama Fauzi (cabup)."

Pakde:" PKS kan ke Prabowo, tau la. Gak menang nanti. Gak tau lah ya kenapa maren bisa bagus suaranya (pemilu 2014). Itu Partai Korupsi Sapi."

Saya: (Tersenyum. Masa lalu dan masa depan sama pentingnya, perbaikan lebih penting lagi, menjadi baik lebih penting lagi. Perlombaan terbesar Anda adalah pandangan Anda tentang masa depan.)

Saya: "Masih kontroversi Pakde. Liat di ILC masih pro-kontra."  (Tidak salah PKS, tidak salah KPK karena masih kontroversi)

Pakde: (Tertawa membantah) "Udah jelas kok!"

Saya: Memang udah ketok palu hakim. Bukan gak percaya hakim. Kisah kayak gini pernah ada, yang gak bersalah malah dipenjara. Kisah Nabi Yusuf dipenjara.

(Mau ngomong ini tapi gak jadi karena keburu ada pembeli di warungnya PakdeBude, "Orang akan terlihat kebaikannya setelah melalui ujian kesebaran atau kenikmatan")

Pak De melayani pembeli mengambil bakwan baru dari dalam ke etalase penjualan. Kemudian obrolan berlanjut.

Pakde: "PKS gak menang (nanti), gak gaul" (Tersenyum)

Saya: "Yang buruk jadi catatan dan perbaikan, masih belajar laa." (Tersenyum)

Pak De: "La wong acara ngumpul Jawa Merangin diundang, gak datang!"

Saya: "Yang gaul tu PDIP ya Pak?"

Pakde: (Cuma tertawa)

Datang pembeli, sehingga Pakde menyapa mereka. "Di mana Sultan sekarang?" yang lain menjawab "kuliah".

Saya: "Itu kan tetangga blok C, adiknya Sultan ya?" (Agak ragu)

Pak De: "Tetangga tu!"

Saya: "Sultan itu murid saya dulu!" (belajar persiapan UN SMP)

Pade:  "Itu si Andi kan belajar di Cendikia (Lembaga Bimbingan dan Konsultasi Belajar)!"

Saya: "Andi yang mana?"

Pakde: "Situ!" (Pakde nunjuk arah)

Saya: (Berpikir agak lama, mengingat-ngingat) "O Andika... saya kenalnya nama Dika"

Pakde: "Gak nyaleg?"

Saya: "Enggak nyaleg."

Pakde: "Sampean jowonyo neng di?"

Saya: (Untung tau dikit bahasa Jawa) "Sumatera."

Pakde: "Haha"

Pakde: "Tu Prabowo Sandi sekolahnya di sekolah Kristen!"

Saya: (Cuma senyum tak berkata karena bukan substansi, masa lalu dan masa depan sama pentingnya, perbaikan lebih penting lagi, menjadi baik lebih penting lagi. Perlombaan terbesar Anda adalah pandangan Anda tentang masa depan.)

Pakde: "Sumateranya mana?"

Saya: "Tungkal."

Pakde: "Sekolah di SMA 1?"

Saya: "Iya." (hebat pakde bisa nebak)

Pakde:" Dulu pernah sales buku LKS ke SMA tu. Sekarang gak lagi, dah tutup."

Saya: "Pakde ni gaul!"

Bude: "Selebriti, kenal tu sama Pak Joko!"

Saya: "Pak Joko yang tadi?" (Agak kurang denger yang dibilang bude)

Bude: "Yang ini!" (Bude nunjuk Pak De)

Saya: "Oh Pak Joko Widodo! Ye pak de?"

Pakde: "Di Jowo dekat sama Jokowi, jarak 10 km."

Saya: "Oo"

Pakde: "Itu Pak Joko Ardiawan, saya Joko Prayitno"

Saya: "Tu di Sumaera Barat gubernurnya Irwan Prayitno."

Pakde: "Masih?"

Saya: "2 periode."

Pakde: "Di Sumatera emang Prabowo menang!"

Pembeli datang, ini mencukupkan obrolan kami. Siangnya, saya lihat situs pilihpresiden.com Prabowo memang menang (53,7% atau 190.827 votes). Jokowi mendapat 46.3% (164.861). Sedangkan pollingnasional.com dimenangkan oleh Jokowi (54,33% = 19.504 votes). Prabowo dapat 45,67% atau 16.398 votes.

Mari jadikan Pileg dan Pilpres 2019 ini sebagai ajang perlombaan menjadi lebih baik! Ayo lebih baik! Dirgahayu Republik Indonesia! Selamat merayakan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia! 

Ayo lebih baik!

Review:

Kronologi (news.detik.com) (posting 30/1/13)

Penetapan LHI Tersangka (tempo.co) (posting 30/1/13)

Kejanggalan dalam Kasus LHI (posting  2/2/13)

Kronologi (republika.co.id) (posting 24/4/13)

Analisa Skenario Menghancurkan PKS (posting 18/5/13)

KPK dan Kasus LHI (posting 25/5/13)

KPK dan Kasus LHI (posting 4/9/13)

Dakwaan KPK terhadap LHI Lemah (posting 5/10/13)

Benang Merah Kasus Suap Impor Daging Terputus (posting 6/10/13)

Nota Pembelaan LHI (posting 4/12/13)

Putusan Mahkamah Agung No 14/PID/TPK/2014/PT.DKI (16/4/14)

Prof. Bagir Manan (Mantan Ketua MA): Kritik Putusan MA (posting 24/5/14)

Putusan Mahkamah agung No 1195 K/Pid.Sus/2014 (15/9/14)

Kriminalisasi “Trading in Influence” melalui Ketentuan Suap (Analisis Putusan Perkara Tindak Pidana Korupsi No.38/ PID.SUS/TPK/2013/PN.JKT.PST atas Terdakwa Luthfi Hassan Ishaaq) (November 2015)

Biografi Tokoh: Prof. Romli

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun