Mohon tunggu...
Emanuel Hayon
Emanuel Hayon Mohon Tunggu... Editor - •Menulis adalah tanda berpikir

Kritis adalah cara kreatif untuk melatih keseimbangan otak kiri dan kanan•

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sentani Membutuhkan Uluran Tangan Kita

18 Maret 2019   10:44 Diperbarui: 18 Maret 2019   11:23 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pengungsi Banjir Bandang Sentani/BNPB


Diantara perdebatan yang memanas seputar debat calon wakil presiden semalam, ada baiknya kita tinggalkan dahulu. Ada hal yang lebih urgen dari politik, yakni kemanusiaan.

Kita semua tentu tahu bahwa curah hujan dan gempa bumi masih menghantui kita beberapa hari belakangan ini. Beberapa wilayah terkena imbasnya, mulai dari Labuhan Bajo, Yogyakarta, hingga kabar banjir bandang yang mengerikan datang dari sesama saudara di Sentani, Papua.

Berdasarkan data yang diterima oleh penulis dari BNPB, evakuasi korban banjir bandang sentani terus diintensifkan.

Tim SAR gabungan terus melakukan evakuasi.
Hingga kemarin  (17/3/2019), pukul 10.15 WIB jumlah korban 50 orang meninggal dunia. Dari 50 orang meninggal dunia, 38 jenasah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Papua, 7 jenasah di RS Marthin Indey, dan 5 jenasah di RS Yowari. Sebanyak 49 korban sudah berhasil diidentifikasi sedangkan 1 jenasah masih dalam proses identifikasi.

Sementara itu, sebanyak 59 orang luka-luka yang dirujuk ke PKM Sentani, RS Bhayangkara dan RS Yowari. Dinas Kesehatan Jayapura dan Dinas Kesehatan Papua mengkoordinir penanganan tim medis bagi korban.

Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban diintensifkan untuk mencari korban. Tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi dan belum semua daerah terdampak dijangkau karena tertutup pohon, batu, lumpur dan material banjir banjir bandang.

Kepala BNPB telah melaporkan kepada Presiden dampak bencana dan penanganan bencana banjir bandang. Kepala BNPB bersama unsur dari Kementerian/Lembaga hari ini berangkat ke Sentani untuk memberikan pendampingan dan bantuan kepada Pemda Jayapura dan Papua.

Pengungsi Meningkat

Dengan kondisi yang porak poranda demikian pasti otomatis membuat meningkatnya pengungsi. Hingga pagi tadi, tercatat sudah mencapai 3.000 pengungsi bahkan bisa terus bertambah sejalan dengan dashyatnya bencana banjir bandang yang terjadi.

Dari informasi yang diterima, kebutuhan mendesak yang paling dibutuhkan saat ini adalah makanan siap saji, air mineral, obat-obatan, pakaian layak pakai, selimut, tikar, kasur, sabun mandi dan sebagainya.

Dengan berbagai uraian di atas, hendaknya kita sedikit mengurangi pembicaraan tentang politik. Rasa kemanusiaan hendaknya lebih ditingkatkan. Jikapun ingin berbicara politik, doronglah para calon presiden dan wakil presiden untuk berbicara soal visi mereka tentang kebencanaan di Indonesia. Mengapa demikian ? Sebab utamanya, sampai dengan debat ketiga, tidak ada komitmen yang terucap soal kebencanaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun