Mohon tunggu...
Emanuel F. Ola Masan
Emanuel F. Ola Masan Mohon Tunggu... Perawat - Perawat Kampung

Perawat Kampung

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Milenial Sehat Tanpa Narkoba

26 Juni 2019   22:03 Diperbarui: 26 Juni 2019   22:06 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI)
Tanggal 24 Juni merupakan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional atau HANI. Peringatan Hari Anti Narkotika Nasional (HANI) merupakan sebuah gerakan perlawanan terhadap bahaya narkotika dan obat-obatan berbahaya (Narkoba) serta sebagai bentuk keprihatinan terhadap penyalahgunaan narkotika dan peredaran gelap narkotika.

Melalui peringatan HANI, masyarakat internasional diajak untuk bersama-sama menghindari penyalahgunaan narkoba, menghindari penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan memerangi penjualan narkoba secara illegal. Masyarakat juga diajak untuk peduli dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba.

Sejarah Hari Anti Narkotika Nasional

Penetapan tanggal 26 Juni sebagai Hari Anti Narkotika Internasional, dicanangkan oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), Kantor PBB urusan Narkoba dan Kejahatan. Pembentukan lembaga ini merupakan inisiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 26 Juni 1988.

UNODC dibentuk untuk membantu PBB dalam memecahkan masalah perdagangan dan penggunaan ilegal narkoba, pencegahan kejahatan dan keadilan kriminal, terorisme internasional dan korupsi politik, secara komprehensif dan terkoordinasi. (Wikipedia)

Tanggal 26 Juni dipilih untuk memperingati pengungkapan kasus perdagangan opium oleh Lin Zexu (1785 -- 1851) di Humen, Guangdong, Tiongkok. Lin Zexu adalah seorang pejabat yang jujur yang hidup pada masa Kaisar Daoguang dari Dinasti Qing. Lin Zexu merupakan seorang filsuf, ahli kaligrafi dan penyair. Ia terkenal dengan perjuangannya menentang perdagangan opium di Tiongkok oleh bangsa-bangsa asing.

Kala itu, Lin Zexu melihat bahwa negaranya semakin terpuruk karena kekayaan negara terus mengalir ke negara lain (Inggris) akibat membeli obat terlarang, dan adanya ketergantungan terhadap opium. Lin kemudian bertekad untuk menumpas obat-obatan terlarang di wilayahnya.
Usahanya ini akhirnya memicu Perang Candu antara Tiongkok dan Inggris.

Kaisar Daoguang kemudian memanggil Lin Zexu untuk membahas larangan terhadap pedagangan opium. Di hadapan Kaisar, ia menegaskan bahwa opium harus dilarang karena mengkonsumsi opium menghabiskan kekayaan negara.

Seperti dilansir CNN, menurut data UN World Drug Report, pada tahun 2017 lalu ada 13 juta anak usia 15 -- 16 tahun telah menggunakan ganja. Sebanyak 275 juta orang dewasa didunia telah menggunakan narkoba paling kurang satu kali pada tahun 2015 (5,6% populasi global).

Sekitar 31 juta orang menderita gangguan akibat narkoba dan 450 ribu orang meninggal akibat penggunaan narkoba pada tahun 2015. (tribun manado.co.id)

Bagaimana di Indonesia ?

Di Indonesia saat ini pemberantasan narkoba jadi perhatian serius Pemerintah. Presiden Joko Widodo, pada Februari 2015 yang lalu, menyatakan bahwa Indonesia gawat darurat narkoba.

Berdasarkan data BNN tahun 2017, prevalensi penyalahgunaan Narkoba secara nasional mencapai 1,77 persen atau sekitar 3,37 juta jiwa, dengan presentase rata-rata pengguna, 59 persen kelompok pekerja dan 24 persen merupakan kelompok pelajar.

Pada tahun 2018, prevalensi angka penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar mencapai angka 3,2 persen, dan sekitar 30 orang meninggal setiap hari karena narkoba dan kerugian ekonomi maupun sosial mencapai Rp 63 triliun per tahun.

Bahaya Narkoba bagi Kesehatan

Pada awalnya kebanyakan orang yang menggunakan narkoba hanya untuk mendapatkan kesenangan sesaat. Namun tanpa disadari hal tersebut berdampak buruk bagi kesehatan. Dampak Narkoba bagi kesehatan antara lain :
*Menyebabkan kecanduan
*Penurunan kesadaran
*Kerusakan sel otak
*Dehidrasi
*Meningkatkan risiko berbagai penyakit
*Merusak kehidupan sosial
*Meningkatkan toleransi obat
*Kematian

Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Indonesia Emas

Pemerintah Indonesia pada peringatan HANI tahun 2019 mengangkat tema Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Indonesia Emas.  Tema ini sangat pas karena problem utama pada masyarakat sekarang ini adalah semakin meningkatnya penggunaan narkoba dikalangan kaum milenial.

Kaum milenial Indonesia harus membuktikan kepada bangsa dan dunia bahwa tanpa narkoba milenial dapat melakukan apa saja, beragam kegiatan positif dan konstruktif untuk membangun bangsa ini.
 
Melalui peringatan HANI 2019, kita harus bergandengan tangan untuk bersungguh--sungguh menyatakan perang terhadap narkoba. Butuh kerja sama dari semua unsur di Republik ini untuk memerangi narkoba. Butuh gerakan untuk peduli terhadap peredaran gelap narkoba dan menghindari narkoba.

Perlu komitmen bersama untuk melakukan perang terhadap narkoba, harus dilakukan secara terus-menerus dan dilakukan secara bersama-sama karena narkoba merupakan pengganggu utama masa depan bangsa terutama bagi generasi muda saat ini.***

Emanuel F. Ola Masan (dari berbagai sumber)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun