Mohon tunggu...
elyzaaa
elyzaaa Mohon Tunggu... Freelancer - Self

Grsphic Designer, Illustrator, Visual Enthusiast and Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Self-Care dan Kesehatan Mental

19 Maret 2019   12:30 Diperbarui: 19 Maret 2019   12:59 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seringkali manusia terlalu menaruh perhatian terhadap hal-hal lain disekelilingnya, seperti teman, berita, acara tv ataupun drama. Padahal memperhatikan diri sendiri juga sangatlah penting, terutama memperhatikan kesehatan mental.

Saya dulu adalah seseorang yang tidak memperhatikan diri sendiri. Di masa SMA, Saya adalah seorang introvert yang terlalu baik dan naif, selalu bersedia membantu orang-orang, mendengarkan curhatan mereka, melakukan apa yang mereka minta. Saya juga seringkali menghabiskan waktu untuk mengkritik diri saya habis-habisan; orang-orang membully dan menyebut Saya buruk rupa, bodoh, antisosial (karena Saya dulunya anak yang sangat pendiam dan jarang bersosialisasi) dan banyak hal lainnya. 

Saya terus memikirkan apa yang mereka katakan hingga lambat laun, tanpa Saya sadari kesehatan mental Saya menjadi terganggu. Saya jadi sering cemas, suka menangis, gampang tersinggung, mood tidak karuan dan stress.

Kemudian Saya menyadari jika orang-orang yang kerap datang kepada Saya untuk meminta bantuan dan lainnya ternyata hanya ingin memanfaatkan kebaikan hati dan kenaifan Saya. Hal ini membuat Saya down dan semakin menyalahkan diri sendiri. Disaat yang bersamaan, Saya juga membenarkan apa yang mereka katakan tentang saya.

Self-Care menurut saya adalah sebuah cara untuk menyeimbangkan kesehatan fisik maupun mental. Cara ini seharusnya dilakukan oleh semua orang terutama dikala susah, namun seringkali self-care dipandang sebagai sesuatu hal yang egois karena banyak yang mengartikan self-care sebagai tindakan yang lebih mementingkan diri sendiri dibandingkan orang lain. 

Untuk melakukan self-care sebenarnya sangatlah mudah. Kamu tidak perlu menghabiskan biaya mahal atau membelanjakan uangmu untuk suatu barang yang kamu sukai (konsep pemikiran tentang self-care yang juga salah). Cukup dengan mengurangi dan mulai berhenti mengkritik diri sendiri. 

Semua manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tanpa disadari, terkadang ketidaksempurnaan itulah yang membuat kita semua unik dan berbeda. Kedua, hidup kita tidak bisa dipergunakan hanya untuk menyenangkan semua orang. Hal tersulit didunia ini ialah membuat semua manusia bahagia. Karena pasti diluar sana akan ada orang-orang yang tidak menyukai kita, sifat kita, cara berpikir kita dan lain-lain.

Mulailah untuk berani berkata tidak jika dirasa tidak mampu untuk menyanggupinya. Ketahuilah, bersikap assertive ternyata sangat membantu didalam kehidupan ini, salah satunya jadi tidak mudah diperalat orang dan juga tidak dipandang remeh. Kemudian jauhilah orang-orang atau hal-hal yang mengundang drama, pertikaian dan energi negatif. Kita tidak akan bisa hidup tenang dan tentram jika kita membiarkan diri kita dikelilingi oleh orang-orang yang toxic seperti ini. Mereka berpotensi besar untuk merusak mentalmu, menyebarkan energi negatif dan menjadikanmu sama persis dengan mereka. 

Saya tidak bilang kamu harus menghindari total orang-orang seperti ini, kamu masih bisa bertemu dan berinteraksi dengan mereka namun secukupnya saja. Dan terkadang, ada orang-orang yang terlalu membahayakan atau akan membawa dampak buruk bagi dirimu sendiri, sehingga mau tak mau kamu harus mengambil tindakan tegas untuk memutuskan hubungan dengan mereka.

Kesehatan mental sangatlah berpengaruh terhadap kesehatan fisik. Ketika mental kita terganggu, maka otomatis kondisi fisik kita juga akan terpengaruh. Waktu Saya berpikir keras tentang apa yang orang-orang katakan dan sibuk menganalisa alasan mengapa mereka mengatakan hal-hal tersebut, Saya menjadi insomniac. Saya nyaris tidak bisa tidur, terkadang menangis sampai pagi. Hal ini berdampak pada kondisi tubuh Saya yang menjadi tidak fit dan gampang terserang penyakit. 

Setelah saya mencoba sendiri teknik-teknik self-care, lambat laun Saya merasakan perubahan. Mulai dari tubuh yang semakin fit, tidur yang semakin nyenyak, hati yang semakin tenang dan bahagia. Pada akhirnya Saya bisa memaafkan orang-orang yang dulu pernah menyakiti hati Saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun