Bidadari Penyendiri
Pintu-pintu cakrawala terbuka menampilkan singgasana
Seberkas cahaya surga terpancar menuruni anak tangga
Sukma tergambar nyata
Seorang gadis kecil yang kini beranjak dewasa begitu riang dalam penantian panjangnya
Kita hanya 2 jiwa yang tersela ruang hampa
Aku dan kamu hanya persoalan waktu
Di antara kita hanya persoalan raga yang tak mampu bersua
Waktu hanya hitungan angka yang terus melaju
Kadang aku bertanya-tanya
Mengapa Tuhan menciptakan garis waktu bernama rindu
Dan meninggalkan berkas yang selalu membekas
Terngiang lalu ingin terulangÂ
Ada sesuatu yg melankolis tentang rindu
Waktu menjadikan sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin
Kita dipertemukan dalam satu ruang waktu yang tak pernah kubayangkan
Meredam rindu yang sekian lama terbelenggu
Pelukan hangat itu masih sama seperti tiga windu lalu
Aku laksana terbias pada cermin yang melukiskan parasku
Kita akan bertemu kala jarum waktu tak lagi beradu
Waktu hanyalah jeda untuk menunggu
Dia tersenyum sendu
Hapus keluh kesahmu
Simpan butiran kristal itu
Semua telah terjadi atas izinNya
Jiwa itu kini menemukan arah
Hingga mampu tuk melangkah
Dari resah , gundah, gelisah
Di sajadah ini aku berserah
***
27/05/2018