Mohon tunggu...
Elvina HelidaPutri
Elvina HelidaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Elvina Helida Putri

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Terhambatnya Pertumbuhan Ekonomi Para Petani Konvensional di Nagari Situmbuk

23 Maret 2021   13:15 Diperbarui: 23 Maret 2021   13:30 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang Masuk Nagari Situmbuk

BATUSANGAKAR- Situmbuk merupakan salah satu nagari yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Nagari ini terletak di dekat Batusangkar, ibu kota dari Kabupaten Tanah Datar, Indonesia. Saat ini kondisi perekonomian Nagari Situmbuk masih terhambat. Padahal Nagari Situmbuk memiliki potensi yang tinggi dibidang pertanian untuk menaikkan pertumbuhan ekonominya. Namun, hingga saat ini belum ada titik terang yang signifikan untuk penyelesaian masalah ini.

Berdasarkan topik yang disoroti oleh  SDGs (Sustainable Development Goals) nomor 8, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Dengan tujuan yaitu Berusaha Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh serta Pekerjaan Layak untuk Semua. Target-targetnya meliputi mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita; mencapai tingkat produktivitas ekonomi lebih tinggi; menggalakkan kebijakan pembangunan yang mendukung kegiatan produktif; penciptaan lapangan kerja layak; mendorong formalisasi dan; mengurangi proporsi usia muda yang tidak bekerja; tidak menempuh pendidikan atau pelatihan (NEET); mempromosikan pariwisata berkelanjutan; memperkuat lembaga keuangan.

Perekonomian Nagari Situmbuk tidak meningkat dengan signifikan sejak 5 tahun terakhir. Padahal hampir setengah dari luas Nagari Situmbuk adalah lahan pertanian yang subur, yang harusnya bisa meggerakkan pertunbuhan ekonomi dengan baik. Namun, hingga saat ini para Petani Nagari Situmbuk belum bisa mengelola lahan tersebut dengan baik. Nagari Situmbuk harusnya mendapat perhatian lebih terkait perekonomian dan kelayakan kerja.

Perekonomian Bergantung pada Hasil Tani

Para Petani sedang Menanam Padi di Pagi Hari
Para Petani sedang Menanam Padi di Pagi Hari

Banyak faktor yang menghambat majunya pertanian di Nagari Situmbuk. Saat ini, dari 2783 total penduduk Nagari Situmbuk, 10,96% penduduknya berprofesi sebagai Petani. Dengan data ini dapat dilihat bahwa Petani di Nagari Situmbuk sangat berpotensi untuk meningkatkan perekonomian Nagari.

Kendala utama para petani tidak optimal dalam mengelola lahannya yaitu belum tersedianya teknologi yang bisa menunjang aktvitas pertanian. Pembahasan pertanian 4.0 sudah lama dibahas, namun untuk daerah kecil seperti Nagari Situmbuk belum bisa merasakan fasilitas yang memadai guna meningkatkan hasil tani mereka. Semakin berkembangnya zaman maka permintaan hasil tani semankin meningkat. Sedangkan para petani konvensional tidak bisa menyanggupi angka permintaa yang semakin tinggi. Petani modern dan konvensional tentunya memiliki input yang berbeda.

Pada pertanian konvensional alat-alat yang digunakan masih sederhana, misal cangkul, sabit, tenaga manusia untuk memanen serta pengelolahan pasca panennya. Sedangkan petani modern, sudah menggunakan mesin canggih, misalnya untuk menanam maupun memanen.

Tidak sampai disitu, menurut salah satu perangkat Nagari, Doni (46) Rabu, (17/03) mengungkapkan “Aliran air ke sawah dan ladang juga menjadi kendala utama para petani. Permasalahan ini tidak kunjung selesai dan sangat menghambat majunya pertanian Nagari kita. Karena sumber mata air Nagari ini sedikit, sementara lahan pertanian sangat luas, dengan begitu pengairan air ke lahan tidak maksimal. Kami harus membagi jadwal aliran air setiap harinya, jika tidak dijadwalkan seperti ini, lahan pertanian yang jauh dari aliran air akan mengalami gagal panen.” Ujarnya. Doni lanjut menjelaskan salah satu solusi untuk pengairan ini adalah membuat sumur bor. Solusi ini masih dalam tahap pengerjaan, besar harapan sumur ini segera rampung dan sumber air yang ditemukan dapat mencukupi untuk kebutuhan lahan pertanian.

Selanjutnya, hama dan penyakit tananaman pun turut menjadi faktor berkurangnya hasil tani para petani Nagari Situmbuk. Akibatnya, mereka mengalami kerugian yang cukup besar. “Pada tahun 2019 penyakit dan hama sangat mengganggu hasil tani. Hama dan penyakit tanaman ini sebetulnya hal yang pasti ditemui setiap petani, jadi masing-masing petani mempunyai cara tersendiri dalam mengatasinya” tutur Doni.

Dikarenakan letak geografis Nagari Situmbuk berada di daerah perbukittan, maka tak heran sangat banyak babi hutan yang berkeliaran di sekitar lahan pertanian. Babi hutan masih menjadi musuh utama para petani Nagari Situmbuk hingga saat ini. Sedikitnya setengah dari hasil panen hancur akibat babi hutan. Untuk permasalahan ini, para penduduk Nagari Situmbuk merutinkan agenfa berburu babi hutan setiap bulannya untuk mengurangi populasi babi hutan, karena selain merusak lahan dan hasil tani, babi hutan juga mengancam keselamatan masyarakat.

Lahan Pertanian Nagari Situmbuk
Lahan Pertanian Nagari Situmbuk

Kelompok Tani Mulai Aktif Memberikan Inovasi untuk Menunjang Hasil Tani

Adapun organisai petani atau kelompok tani yang aktif hingga saat ini guna memaksimalkan hasil tani agar perekonoian Nagari Situmbuk dapat meningkatsetiap tahunnya. Kelompok tani ini pernah mengajukan program guna menunjang hasil pertanian. Salah satu programnya yaitu program bibit unggul. Program ini sudah diajukan sejak tahun 2019. Namun, program ini tidak berjalan lancar karena dana dari pemerintah tidak turun sesuai yang telah dijadwalkan oleh para petani. Dengan begitu lagi-lagi harapan untuk memajukan pertanian Nagari Situmbuk tidak berjalan lancar.

Tidak sampai disitu, kelompok tani ini juga memiliki inovasi agar para Petani dapat memanfaatkan lahannya secara maksimal. “Untuk mencoba suatu inovasi memang tidak mudah, karena banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Jika kita melihat pada karakteristik petani Nagari Situmbuk mereka cenderung menyukai zona aman, menghindari risk taking, dan berpikir rasional. Inilah yang menjadi salah satu hambatan utama banyaknya program pertanian  dari pemerintah menjadi tidak tepat sasaran. Jika pun ada beberapa petani yang proaktif menunjang program tersebut, penyebaran informasi serta pencapaian tujuan inovasi didapat dengan tidak mudah karena berbagai keterbatasan petani.” papar Doni.

Inovasi selanjutnya yaitu beralih ke penerapan pertanian modern untuk menunjang perekonomian. Pertanian modern jauh berbeda dengan pertanian konvensional. Perbedaan itu terletak pada hasil produksi per tahunnya. Kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas. Untuk meningkatkan produktivitas tidak lagi dengan cara konvensional, tapi harus dengan cara yang modern. Tinggi rendahnya produksi pertanian biasanya ditentukan oleh tingkat penerapan teknologi pertanian yang digunakan petani. Salah satu indikatorya adalah penggunaan sarana produksi seperti penggunaan pupuk, pestisida, benih, dan tenaga kerja.

Kemajuan dan pembangunan dalam bidang apapun tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi. Revolusi pertanian didorong oleh penemuan mesin-mesin dan cara-cara baru dalam bidang pertanian. Apabila tidak ada perubahan dalam bidang teknologi maka pembangunan pertanian pun berhenti. Produksi terhenti kenaikannya bahkan dapat menurun karena merosotnya kesuburan tanah atau kerusakan yang makin meningkat oleh hama penyakit yang masih merajalela.

“Alat dan mesin pertanian merupakan sarana yang penting untuk mendukung peningkatan produksi, mutu hasil dan pendapatan petani. Peran alat dan mesin pertanian menjadi sangat penting, karena tuntutan perkembangan. Dengan meningkatnya luas areal tanam, areal panen dan produksi pertanian maka kebutuhan alat dan mesin pertanian juga meningkat. Untuk itu maka masih diperlukan adanya peningkatan pemanfaatan dan fasilitasi penyediaan alat dan mesin pertanian.” Ujar Doni (17/03)

Harapan Doni selaku perangkat Nagari yang bertanggung jawab atas pertanian Nagari yaitu, semoga inovasi-inovasi yang sedang berjalan ini dapat berjalan lancar agar hasil tani kita lebih baik kedepannya. Jika hasil tani baik dan meningkat, secara langsung juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah kita.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun