Pertanian bukan sekadar soal menanam dan memanen. Di tangan generasi muda seperti Ahirul Habib Padilah, pertanian menjadi wujud nyata kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Melalui inovasinya dalam bidang pertanian terintegrasi, Ahirul berhasil membawa semangat baru bagi petani di Kalimantan Barat sekaligus menjadi penerima Apresiasi SATU Awards tahun 2022 di bidang Lingkungan.
Latar Belakang dan Awal Perjalanan
Ahirul Habib Padilah berasal dari daerah yang sebagian besar masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian. Namun, ia menyadari bahwa praktik pertanian konvensional yang masih banyak dilakukan sering kali menimbulkan permasalahan lingkungan, seperti penurunan kesuburan tanah, penggunaan pestisida berlebihan, serta limbah pertanian yang tidak terkelola dengan baik. Hingga masih minimnya pendidikan para petani di bidang pertanian. Kondisi tersebut memicu keprihatinannya untuk mencari solusi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Berbekal pendidikan dan pengalaman di lapangan, Ahirul mulai memperkenalkan konsep pertanian terintegrasi, yaitu sistem yang menggabungkan berbagai sektor pertanian---seperti tanaman pangan, peternakan, dan perikanan---dalam satu kesatuan yang saling mendukung. Tujuannya sederhana namun berdampak besar: menciptakan siklus produksi tanpa limbah (zero waste farming) yang menguntungkan secara ekonomi sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem.
Konsep Pertanian Terintegrasi yang Diterapkan
Dalam sistem pertanian terintegrasi yang dikembangkan Ahirul, semua komponen pertanian memiliki keterkaitan dan manfaat timbal balik. Limbah dari satu sektor dapat menjadi sumber daya bagi sektor lainnya. Misalnya, kotoran ternak digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman, sementara limbah sayuran dijadikan pakan ikan atau ternak.
Melalui pendekatan ini, lahan pertanian yang awalnya terbatas dapat dimanfaatkan secara maksimal. Hasilnya tidak hanya meningkatkan produktivitas petani, tetapi juga menekan biaya produksi karena berkurangnya ketergantungan pada pupuk dan pakan sintetis. Selain itu, sistem ini turut membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dari limbah pertanian yang biasanya dibuang begitu saja.
Dampak Sosial dan Lingkungan
Kiprah Ahirul tidak berhenti pada penerapan teknologi ramah lingkungan saja. Ia juga aktif mengajak masyarakat di sekitarnya untuk ikut serta dalam program pelatihan dan pendampingan. Melalui kegiatan edukasi dan demonstrasi lapangan, banyak petani di Kalimantan Barat yang mulai beralih dari sistem pertanian tradisional menuju pertanian terintegrasi.
Dampaknya pun terasa signifikan. Pendapatan petani meningkat karena biaya operasional menurun dan hasil panen lebih stabil. Di sisi lain, kualitas tanah dan air di kawasan pertanian juga semakin baik berkat berkurangnya penggunaan bahan kimia sintetis. Program ini juga membuka peluang kerja baru bagi masyarakat, terutama generasi muda yang kini melihat sektor pertanian sebagai bidang yang menjanjikan dan modern.
Inovasi dan Dukungan Teknologi
Untuk memastikan keberlanjutan programnya, Ahirul juga mengintegrasikan teknologi dalam setiap langkah kegiatan. Ia memanfaatkan sensor kelembapan tanah sederhana untuk efisiensi air, menerapkan sistem hidroponik skala kecil, dan mengembangkan media edukasi digital agar lebih banyak orang dapat belajar mengenai pertanian berkelanjutan.
Selain itu, ia menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, komunitas petani, serta lembaga pendidikan untuk memperluas jangkauan programnya. Kolaborasi ini membuktikan bahwa inovasi lingkungan tidak hanya bergantung pada satu individu, melainkan dapat tumbuh menjadi gerakan bersama yang berdampak luas.
Penghargaan dan Inspirasi
Pencapaian Ahirul Habib Padilah melalui sistem pertanian terintegrasi mengantarkannya meraih Apresiasi SATU Awards tahun 2022 di bidang Lingkungan. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas dedikasinya dalam mengembangkan solusi nyata untuk permasalahan lingkungan di sektor pertanian.
Lebih dari sekadar penghargaan, prestasi tersebut menjadi simbol bahwa generasi muda Indonesia mampu menjadi agen perubahan di bidang lingkungan. Ahirul menunjukkan bahwa dengan kreativitas, kerja keras, dan kepedulian terhadap alam, pertanian dapat menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan.
Penutup
Kisah Ahirul Habib Padilah mengajarkan bahwa menjaga lingkungan tidak selalu harus dimulai dari sesuatu yang besar. Cukup dengan langkah kecil namun konsisten, seperti memanfaatkan limbah pertanian menjadi sumber daya baru, dampaknya bisa sangat luas.
Melalui pertanian terintegrasi yang ia rintis di Kalimantan Barat, Ahirul tidak hanya menghasilkan pangan yang sehat, tetapi juga menumbuhkan harapan baru bagi masa depan pertanian Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan.
#APA2025-KSB
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI