Mohon tunggu...
ELTAVIRA ELDIANTI
ELTAVIRA ELDIANTI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA Negeri 1 Subang

ELTAVIRA ELDIANTI XII MIPA 2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Museum Bank Indonesia sebagai Gudang Sejarah Dunia Perbankan

1 Maret 2023   02:32 Diperbarui: 1 Maret 2023   02:49 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap negara pasti memiliki bank sentral, begitu pula dengan Indonesia. Pasal 23D Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menyatakan Bank Indonesia sebagai bank sentral Republik Indonesia. Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009. 

Status dan kedudukan yang khusus diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien. Pengetahuan terkait peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa, termasuk paparan latar belakang kebijakan Bank Indonesia yang diambil dari waktu ke waktu disajikan di Museum Bank Indonesia.

Museum Bank Indonesia merupakan museum yang menyajikan informasi terkait dunia perbankan Indonesia baik sebelum maupun sesudah berdirinya Bank Indonesia. Museum Bank Indonesia adalah salah satu museum yang sangat penting bagi sejarah ekonomi dan mata uang Indonesia. Didirikan pada 21 Juli 2009 membuat Museum Bank Indonesia dinobatkan sebagai museum pertama yang didedikasikan untuk menampilkan sejarah dan perkembangan perbankan di Indonesia. 

Museum Bank Indonesia menempati gedung Bank Indonesia Kota yang sebelumnya digunakan oleh De Javasche Bank, gedung yang mempunyai nilai sejarah yang tinggi. Pemerintah telah menetapkan bangunan tersebut sebagai bangunan cagar budaya sesuai SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.475 tahun 1993.

Gedung Bank Indonesia Kota dilestarikan sejalan dengan kebijakan Pemerintah DKI Jakarta yang mencanangkan daerah Kota Tua yang sekarang disebut dengan daerah Batavia sebagai salah satu daerah bersejarah di Jakarta. Sebagai salah satu pelopor revitalisasi gedung-gedung bersejarah di daerah Batavia, Bank Indonesia bermaksud menyajikan pengetahuan terkait peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa, termasuk memaparkan latar belakang kebijakan Bank Indonesia yang diambil dari waktu ke waktu. 

Terdapat tiga tujuan utama pendirian dan pemeliharaan gedung Museum Bank Indonesia. Sebagaimana yang tertera pada website resmi Bank Indonesia, tujuan pertama pendirian dan pemeliharaan gedung Museum Bank Indonesia yaitu sebagai sarana komunikasi kebijakan Bank Indonesia dimana pelaksanaannya dilakukan dengan mensosialisasikan berbagai kebijakan yang dikeluarkan Bank Indonesia yang nantinya diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengetahui dan memahami kebijakan Bank Indonesia terkini.

Kemudian, tujuan pendirian dan pemeliharaan gedung Museum Bank Indonesia yang kedua yaitu sebagai tempat mengumpulkan, menyimpan, dan merawat benda numismatik atau dokumen bersejarah Bank Indonesia dimana pelaksanaannya dilakukan dengan mengelola dan menyajikan secara lengkap dan runtut berbagai bentuk benda numismatik dan dokumen bersejarah yang nantinya diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada berbagai lapisan masyarakat. 

Tujuan terakhir pendirian dan pemeliharaan gedung Museum Bank Indonesia yaitu sebagai sarana rekreasi literasi yang menghibur atau edutainment (education-entertainment) dimana pelaksanaannya dilakukan dengan menyediakan fasilitas pengetahuan kebanksentralan berbasis teknologi terkini.

Visi Museum Bank Indonesia sendiri adalah menjadi wahana sumber informasi tentang sejarah Bank Sentral Indonesia yang terpercaya, informatif, modern, dan menarik yang dikelola secara profesional. Visi tersebut dapat dicapai Museum Bank Indonesia dengan menerapkan misinya. 

Pada dasarnya, misi Museum Bank Indonesia yaitu menyediakan sarana edukasi kepada masyarakat secara menarik dengan memanfaatkan teknologi informasi yang tepat. Kemudian misi tersebut dikembangkan dan diperjelas terlebih mengenai fungsi dan peran Bank Indonesia dari waktu ke waktu, gedung cagar budaya miliki Bank Indonesia dan benda-benda koleksi yang terkait dengan sejarah Bank Indonesia termasuk pelestariannya, dan sejarah kebijakan bank sentral. Sejarah kebijakan bank sentral yang terdapat pada misi Museum Bank Indonesia terdiri dari bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran.

Program utama yang dijalankan di Museum Bank Indonesia terdiri dari jelajah museum, seminar, pameran temporer, kegiatan interaktif dan edukasi tematik, serta Museum Bank Indonesia Goes to School (MGTS). Program jelajah ditujukan bagi pengunjung rombongan untuk menambah wawasan dan pemahaman mengenai peran, fungsi, dan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia, serta informasi koleksi numismatik dan arsitektur gedung. Program kedua yaitu seminar diselenggarakan untuk mendiskusikan topik tertentu mengenai berbagai isu termasuk ekonomi, sejarah, seni, heritage, dan budaya. 

Program ketiga yaitu pameran temporer diselenggarakan secara temporer dengan mengusung berbagai tema antara lain numismatik, seni, budaya, dan industri kreatif. Program keempat yaitu kegiatan edukasi rutin diadakan untuk memperingati hari-hari besar antara lain HUT RI, hari pahlawan, dan hari ibu yang kegiatannya diisi dengan seminar, workshop, kuis, pertunjukan, dan perlombaan. Program terakhir yaitu Museum Bank Indonesia Goes to School (MGTS) berupa kegiatan edukasi seperti pameran, pertunjukan, dan games yang dilaksanakan di sekolah/perguruan tinggi terpilih di berbagai wilayah di Indonesia.

Program Museum Bank Indonesia yang banyak dilengkapi fasilitas museum yang memadai seperti ruang auditorium yang digunakan bagi pengunjung rombongan, ataupun komunitas, sebagai tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan seperti seminar/workshop/diskusi, dan edukasi publik. Tersedia juga ruang serbaguna yang terletak di lantai dasar, berbagai event seperti workshop, bazar, diskusi, ramah tamah, dan masih banyak lagi diselenggarakan di ruangan ini. Beragam pameran tematik dan bazar pada periode waktu tertentu disiapkan ruangan khusus yang diberinama ruangan pamer temporer. 

Bagi pengunjung yang beragama Islam tidak perlu khawatir dan ragu-ragu untuk mengunjungi Museum Bank Indonesia karena museum ini menyediakan masjid luas yang dilengkapi dengan penyejuk ruangan sehingga akan memberikan kenyamanan dalam beribadah. Museum Bank Indonesia juga menyediakan lahan parkir yang luas bagi pengunjung yang datang menggunakaan kendaraan pribadi.

Banyak hal menarik yang dapat ditemukan di Museum Bank Indonesia dimana museum ini memiliki koleksi lebih dari 3.000 benda dan dokumen, termasuk mata uang, surat berharga, alat pembayaran, dan bahan pengembangan museum. Museum Bank Indonesia sangat berperean dalam memberikan pengetahuan bagi para pengunjung yang ingin mempelajari sejarah ekonomi dan mata uang Indonesia, serta bagi para peneliti dan ahli sejarah yang ingin menambah wawasan mereka. Berbagai galeri yang menampilkan berbagai barang-barang unik disediakan di Museum Bank Indonesia. 

Galeri utama menampilkan sejarah perbankan Indonesia dari masa kolonial hingga era modern, termasuk perkembangan teknologi keuangan dan sistem pembayaran. Galeri utama ini menampilkan beberapa alat pembayaran dan teknologi keuangan yang digunakan sekarang, seperti kartu kredit, mesin ATM, dan sistem mobile banking yang sangat penting bagi pengunjung karena memberikan gambaran tentang bagaimana perbankan berkembang dan mempengaruhi hidup sehari-hari. 

Meskipun terkesan banyak memberikan narasi atau catatan pemahaman baru, Museum Bank Indonesia tidak membiarkan pengunjungnya merasa bosan karena penyajian ilmu pengetahuannya dibuat seperti permainan yang menarik.

Koleksi lain yang dipamerkan di Museum Bank Indonesia meliputi berbagai jenis mata uang, dokumen, dan barang antik. Museum Bank Indonesia memamerkan koleksi mata yang sangat kaya dan mencakup berbagai jenis mata uang, mulai dari mata uang logam yang digunakan sejak zaman dahulu hingga mata uang kertas yang digunakan saat ini. Beberapa mata uang yang dipamerkan di Museum Bank Indonesia adalah mata uang kuno dari masa Hindu-Buddha, mata uang VOC, mata uang Belanda, dan mata uang Indonesia seperti Rupiah. 

Dalam hal dokumen, Museum Bank Indonesia memiliki koleksi seperti surat-surat berharga yang menceritakan sejarah perdagangan dan ekonomi Indonesia, termasuk perjanjian perdagangan antar negara dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan sejarah ekonomi Indonesia. Sementara itu, barang antik yang tersedia di Museum Bank Indonesia terdiri dari alat-alat tukar mata uang yang digunakan sejak zaman dahulu, peralatan perbankan, dan barang-barang lain yang berkaitan dengan sejarah ekonomi Indonesia.

Secara keseluruhan, Museum Bank Indonesia adalah tempat yang menarik untuk dikunjungi bagi siapa saja yang tertarik dengan sejarah perbankan dan ingin mengetahui lebih jauh tentang peran Bank Indonesia dalam perekonomian nasional. 

Masyarakat yang ingin berkunjung ke Museum Bank Indonesia perlu mengetahui jam buka museum yaitu 08.00-15.30 pada hari Selasa sampai Minggu. Selain jam buka, alamat lengkap museum juga perlu diperhatikan supaya tidak tersesat dan membuang banyak waktu di perjalanan dimana alamat lengkap Museum Bank Indonesia di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 3, RW.6, Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 

Kendaraan yang dapat digunakan menuju Museum Bank Indonesia berupa kendaraan pribadi yang beroda empat atau beroda dua dan transportasi umum seperti bus dan KRL (Kereta Rel Listrik). Penggunaan transportasi umum kereta lebih disarankan karena harganya yang murah dan pemberhentiannya yang dekat dengan Museum Bank Indonesia tepatnya di Stasiun Jakarta Kota. Setelah mengetahui semua informasi mengenai cara dan waktu berkunjung ke Museum Bank Indonesia, setiap pengunjung perlu menyiapkan uang sebesar Rp5.000 untuk membeli tiket masuk museum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun