Mohon tunggu...
Elstudy Prestiwati Ndruru
Elstudy Prestiwati Ndruru Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasaiswa

Hobi traveling, photographer, muncak, shoping

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Gangguan dan Perkembangan Fisik Pada Siswa Sekolah Dasar

19 Juni 2023   10:12 Diperbarui: 19 Juni 2023   10:14 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ABSTRAK 

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis gangguan dan perkembangan fisik terhadap siswa sekolah dasar dari beberapa hasil penelitian yang relevan melaui  topik perkembangan anak, jurnal dan film yang diobservasi. Perkembangan fisik-motorik anak yang normal dapat terhambat karena adanya gangguan seperti sindrom tourette dan tunanetra atau gangguan penglihatan yang juga disebabkan oleh faktor gen, kekurangan gizi, keracunan, dsb. Beberapa ciri-ciri perkembangan fisik anak usia sekolah dasar yaitu: 1) perubahan gigi, 2) peningkatan berta badan, 3) peningkatan tinggi badan, 4) perubahan postur tubuh, 5)fisik pelan dan stabil, 6) warna rambut, 7)ukuran bola mata, 8) terkadang mengalami penyakit ringan, i) perubahan energi dan kelelahan.

Kata Kunci : Gangguan, Perkembangan, Fisik, Siswa Sekolah Dasar.

Menurut psikologi perkembangan anak, masa anak-anak merupakan masa dimana terbentuknya dasar kepribadian seorang anak. Perkembangan fisik anak yang normal dapat menempatkan dirinya dengan situasi tuntutan sosial seusianya, sedangkan perkembangan fisik anak yang tidak normal menghambat dirinya dirinya (Somantri, 2006). Terjadinya proses perkembangan anak dari hal yang dialami maupun diterima oleh anak pada masanya juga merupakan bentuk tahapan kepribadian menuju kedewasaan. Terdapat tiga prinsip perkembangan yaitu : 1) tidak terbatas, 2) respon bersifat umum hingga ke khusus, 3) manusia merupakan satu kesatuan, 4) tahapan perkembangan berantai, 5) ciri dan sifat khas dimiliki oleh  setiap fase perkembangan, 5) pengaruh faktor bawaan dan lingkungan, 6) pribadi memiliki khas yang berbeda.

Proses perkembangan anak dimulai dari masa bayi terhadap perubahan fisik. Perkembangan fisik melingkupi pertumbuhan otak, sistem syaraf, pertambahan tinggi, berat, hormon, organ indrawi dll (Seifert & Hoffnung, 1994. Dari film "Front of The Class" menceritakan tentang seorang anak bernama Brandley Cohen yang berumur sejak 6 tahun menderita gangguan penyakit sindrom tourette yang dapat mengeluarkan suara atau gerakan tiba tiba yang kurang bisa dikontrol orangnya sendiri, diketahui faktornya bisa disebabkan oleh genetik, gangguan perinatal, neuropsikiatris akibat infeksi bakteri streptokokus. Proses perkembangan fisik dari bayi hingga dewasa dapat terjadi secara sempurna dan kurang sempurna dikarenakan timbulnya gangguan-gangguan yang dapat menghambat proses perkembangan fisik anak.

            Banyak anak mengalami keterbatasan fisik tertentu kini mampu meraih prestasi di berbagai bidang kegiatan sama seperti halnya anak berkebutuhan khusus juga berhak mendapat pendidikan dan pelayanan yang sama seperti anak normal yang lain (Sopandi & Yulianti, 2019). Salah satu anak yang yang memiliki keterbatasan fisik yaitu tunanetra, seorang tunanetra memiliki gangguan penglihatan yang dapat disebabkan oleh faktor internal (ketika dalam kandungan, gen, kurang gizi, keracunan obat, kondisi Ibu) ataupun faktor eksternal (kecelakaan, alat bantu medis, penyakit mata, kurang vitamin, terkena virus). Sehingga pengaruh proses perkembangan fisik tunanetra dapat mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan fisik kognitif anak. Namun melakukan cara berbicara, meraba benda, dan membiarkan berimajinasi membayangkan dapat mempermudah peningkatan kognitif anak dalam belajar.

            Pembelajaran di SD berkaitan dengan motorik, fisik dan perseptual anak diperlukan karakteristik tentang: a) program disusun fleksibel dan tidak kaku berdasarkan perbedaan setiap pribadi anak, b) pembelajaran tidak dilakukan secara verbalistik dan monoton namun secara bervariatif seperti melakukan eksperimen, obsevasi, dan permainan, c) mengimplikasikan melalui media dan sumber belajar untuk melibatkan siswa aktif, melatih mental dan perseptualnya dalam memfungsikan indera tubuh menyerap pelajaran.

Berikut merupakan ciri-ciri fisik pada anak sekolah dasar usia 7 tahun, yakni :

  • Awalnya gigi bayi tarsus kini berganti menjadi gigi permanen
  • Terjadinya peningkatan berat badan 2,7 kg pertahun dan berat badan sekitar 22,7-25 kg.
  • Terjadinya peningkatan tinggi badan > 6,25 cm pertahun Dengan anak perempuan 110-116,3 cm sedangkan anak laki-laki 115-124 cm.
  • Perubahan postur tubuh semakin tegak disertai tangan dan kaki bertambah panjang.
  • Pertumbuhan fisik menjadi pelan dan stabil.
  • Warna rambut semakin gelap
  • Ukuran bola mata bertambah besar
  • Terkadang mengalami penyakit ringan
  • Energi menjadi naik turun dan kelelahan bersifat sementara

 

 

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun