Mungkin aku boleh bermimpi, aku boleh berharap namun tetap saja takdir yang menentukan. Saat itu aku bermimpi aku akan menjadi juara kelas agar aku mendapatkan beasiswa masuk ke perguruan tinggi negeri, aku sudah berusaha, aku sudah belajar, bahkan aku juga sudah berdoa. Dan hasil dari ketekunan belajarku pun memuaskan,  hampir setiap nilai ulanganku pun nyaris sempurna, aku selalu mendapat angka sembilan. Hasil rapor sisipanku juga baik dan membanggakan. Akan tetapi mengapa disaat rapor yang sesungguhnya dibagikan, semuanya berubah, semuanya hilang, dimana angka sembilanku ? angka sembilan yang aku dapatkan dengan kerja kerasku, angka sembilan yang aku raih di setiap hasil belajarku ?  semuanya hilang begitu saja. Harusnya angka sembilan sudah tertulis di raporku, tapi di raporku tidak ada sama sekali angka sembilan yang aku dapat selama ini, sama sekali tidak tertulis didalam raporku. Sungguh mengharukan.. Mengapa dia ? mengapa dia yang tidak  jauh lebih baik dari aku  ? mengapa dia yang selalu mendapat remidi (menggulang mata pelajaran) yang menjadi juara kelas ? apakah angka sembilanku bisa dibeli dengan uang ? dengan dia anak orang kaya dan terpandang di kota-ku ??  iya, mungkin dunia sudah gelap, dunia sudah buta, segalanya bisa dibeli. Bahkan angka saja bisa dibeli ?? Memilukan sekali, kerja keras, usahaku dan semuanya bisa digantikan dengan uang. Bahkan angka sembilan saja bisa digantikan dengan uang. oh god, tunjukkan jalan yang benar kepada mereka, tunjukkan kepada mereka bahwa kebenaran akan terungkap dan tidak selamanya uang menjadi jaminan kebahagiaan hidup mereka. Tunjukkan kekuasaanMu Tuhan...