Mohon tunggu...
Suryan Masrin
Suryan Masrin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis Pemula, Guru SD Negeri 10 Muntok (sekarang), SD Negeri 14 Parittiga, pemerhati manuskrip/naskah kuno lokal Bangka, guru blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Review Buku Kapita Selekta Penulisan Sejarah Lokal Tahun 2020; Setting Bangka Barat

18 Desember 2020   21:30 Diperbarui: 18 Desember 2020   21:36 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapita Selekta Penulisan Sejarah Lokal 2020, dokpri

Pendidikan tradisional sudah dijalankan di Bangka Barat sejak akhir abad ke-20 titik sistem pendidikan modern mulai populer pada tahun 1920-an. Gejolak politik Indonesia yang bersinggungan dengan ideologi Tiongkok pada akhir 1950 an berujung penutupan sekolah Tionghoa di Bangka

Benteng masa Kesultanan Palembang di Bangka Barat; 

Studi sejarah dan struktur pada benteng seribu benteng tempilang dan benteng sungai Buluh

Oleh: Muhammad Ferhad Irvan

Benteng Tempilang, sumber buku Kapita Selekta Penulisan Sejarah Lokal Tahun 2020
Benteng Tempilang, sumber buku Kapita Selekta Penulisan Sejarah Lokal Tahun 2020
Pulau Bangka semula merupakan pulau dengan sedikit penghuni titik penemuan timah pada masa Kesultanan Palembang Darussalam menyebabkan dibukanya parit-parit timah di seluruh bagian Pulau Bangka titik paling timur kemudian revolusi menjadi pangkal titik pada pangkal pangkal yang didirikan dibangunlah gudang tempat penyimpanan timah dan barang-barang kebutuhan pertambangan dan penghuni pangkal. 

Pada pangkal yang dibangun kemudian diperkuat dengan kota atau benteng tanah untuk melindunginya dari serangan perompak dan bajak laut. Kota atau benteng adalah struktur yang penting untuk dilindungi seluruh penduduk suatu negeri titik pendirian benteng di pulau Bangka sekitar tahun 1768 sampai 1782 pada masa pemerintahan Sultan Ahmad najamuddin dan Sultan Muhammad Bahauddin dan Temenggung Dita Menggala di pulau Bangka.

Ini menampilkan cerita tentang benteng seribu, benteng tempilang, dan benteng sungai Buluh. Benteng seribu sebagai struktur pertahanan memanfaatkan posisi geostrategis dan tingginya terhadap tanah rendah di bawahnya. Pendiri kota 1000 memahami konsep dan ilmu perbintangan Melayu untuk pertahanan negeri dalam sudut pandang militer dan persenjataan kerajaan di nusantara periode 1740 sampai 1800. 

Pada benteng tempilang, pangkal yang dibangun menjadi pusat pemukiman dan didirikan gudang sebagai tempat penyimpanan balok timah persediaan dan kebutuhan logistik penampang dan sebagai pusat administrasi pertambangan dan penduduk titik benteng sungai Buluh tidak melindungi gudang seperti benteng yang dibangun pada masa yang sama dengannya. Benteng sungai Buluh difungsikan seperti benteng 1000 yaitu untuk keamanan, pertahanan dan perlindungan untuk penduduknya.

A.M. Joesoef Rasidi; Penjaga Sangsaka Merah Putih

Oleh: Agung Purnama

Joesoef Rasidi bersama 5 adiknya, sumber buku Kapita Selekta Penulisan Sejarah Lokal Tahun 2020
Joesoef Rasidi bersama 5 adiknya, sumber buku Kapita Selekta Penulisan Sejarah Lokal Tahun 2020
Kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tahun 1945 sesungguhnya masih belum menjadi kemerdekaan seutuhnya. Taktik dan saya sama ASEAN dilaksanakan Belanda untuk menguasai kembali Republik Indonesia dengan pembentukan Republik Indonesia Serikat negara Indonesia Serikat dan berbagai taktik perang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun