Mohon tunggu...
Suryan Masrin
Suryan Masrin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis Pemula, Guru SD Negeri 10 Muntok (sekarang), SD Negeri 14 Parittiga, pemerhati manuskrip/naskah kuno lokal Bangka, guru blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lawatan Sejarah Muntok, Kenalkan Klaster Pemukiman Di Muntok

10 November 2018   15:08 Diperbarui: 10 November 2018   15:39 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta lawatan sejarah Muntok saat di Kampung Ulu (9/11/2018)

Muntok -- Dalam rangka mempromosikan pariwisata yang ada di Bangka Barat, khusunya di Muntok, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat melalui bidang kebudayaan menggelar kegiatan Lawatan Sejarah Muntok, Jum'at (9/11/2018).

"Kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan, kami berharap para peserta semakin memahami kekayaan warisan budaya dan sejarah yang ada, tidak hanya bagi peserta lokal melainkan juga memperkenalkan kisah-kisah warisan budaya dan sejarah kepada peserta luar daerah (Indonesia dan Mancanegara)" kata Kabid Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno.

Rute lawatan sejarah Muntok tahun 2018
Rute lawatan sejarah Muntok tahun 2018
Para peserta  akan berjalan kaki mengunjungi sejumlah bangunan yang bernilai sejarah di Muntok yang terbagi menjadi tiga klaster, yakni klaster Eropa, Cina dan Melayu. Sebagian besar peserta adalah pelajar. Selain pelajar, kegiatan juga mengundang peserta workshop "Historic Urban Landscape" yang diselenggarakan Museum Timah Indonesia (MTI) Muntok dalam rangka HUT ke-5 MTI Muntok yang bekerja sama dengan Pan-Sumatra Network for Heritage Conservation (Pansumnet), sebuah jaringan perlindungan warisan sejarah.

Kegiatan ini di pandu oleh pemandu untuk masing-masing kelompok yang telah dibagi. Mengikuti rute yang di mulai dari MTI Muntok yang merupakan kawasan klaster Eropa, ke rumah residen (sekarang rumah dinas Bupati), lanjut menuju kantor syahbandar di pelabuhan lama, kemudian rute menuju rumah mayor (kawasan klaster Cina) lanjut ke klenteng Kung Fuk Miau uang bersebelahan dengan Masjid Jami Muntok yang juga merupakan rute setelah klenteng tersebut lansung shalat Jumat bagi yang muslim dan peserta yang lainnya diarahkan menuju rute terakhir, yakni di kampung ulu (klaster Melayu).

Di rumah mayor dan kampung Ulu, peserta akan dilepas ke narasumber. Narasumber diklaster Eropa dipandu oleh Bapak Amri Rani, klaster Cina dipandu oleh Suwito Wu, dan klaster Melayu dipandu oleh Bang Ferhad.

Selama di rumah Mayor, para peserta selain diberi materi tentang klaster Cina, diisi dengan doorprize dan dihibur dengan games. Begitupun juga saat di Kampung Ulu, sembari usai makan siang, peserta juga diberi materi tentang klaster Melayu, termasuk sejarah kota Muntok dan dengan berbagai permainan tradisonal, seperti gasing, engkrang dan cak lingking.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun