Mohon tunggu...
elpranala baadin syah
elpranala baadin syah Mohon Tunggu... D3 Keperawatan UNUSA

suka baca

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Membaca Dunia Tanpa Melangkah

20 Oktober 2025   17:00 Diperbarui: 20 Oktober 2025   15:16 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sejak kecil, saya bukan tipe anak yang suka membaca. Lihat saja buku yang tebal, langsung membuat malas. Bagiku, buku cuma benda penuh tulisan kecil yang bikin ngantuk. Setiap kali guru meminta membaca, aku melakukannya hanya karena tugas, bukan karena ingin. Aku lebih suka bermain di luar ruangan , berlari di bawah matahari, daripada duduk diam sambil membuka halaman demi halaman.

Namun, semuanya berubah saat aku duduk di kelas SMP. Saat itu, seorang teman   meminjamkan sebuah buku fantasi. Sampulnya ada gambar kastil dan naga, judulnya membuat penasaran. Awalnya aku hanya membaca beberapa halaman, tapi sadar tanpa aku terjebak dalam cerita. Dunia di dalam buku itu terasa hidup, seolah-olah aku ikut berpetualang bersama tokohnya, melewati hutan yang gelap dan bertarung dengan makhluk ajaib. Untuk pertama kalinya, aku merasa membaca bukan lagi tugas, tapi sebuah perjalanan.

Sejak hari itu, saya mulai mencari buku lain . Dari fantasi , aku beralih ke petualangan, lalu ke novel remaja, bahkan buku pengembangan diri . Aku mulai sadar bahwa setiap buku punya dunia dan maknanya sendiri. Ada buku yang membuatku tertawa, ada yang membuatku menangis, dan ada yang diam-diam mengubah cara aku memandang hidup. Membaca membangkitkan lebih banyak pemahaman tentang manusia, perasaan, dan kehidupan. Aku belajar bahwa setiap tokoh dalam buku punya luka dan impian, seperti kita di dunia nyata. Kadang aku merasa para penulis itu seperti sahabat yang berbicara lewat kata - kata, menuntunku melewati masa sulit tanpa aku sadari. Kini, buku sudah menjadi bagian dari kehidupan. Aku tidak lagi merasa sepi ketika sendirian, karena selalu ada cerita yang menemani. Setiap kali membuka halaman pertama buku baru, saya seperti membuka pintu ke dunia yang belum pernah saya ketahui sebelumnya. Dan di setiap akhir cerita, selalu ada bagian kecil dari diriku yang tumbuh. Mungkin saya terlambat menyukai membaca, tapi saya bersyukur pernah menemukan satu buku fantasi sederhana yang mengubah segalanya.

Karena dari sana, saya belajar bahwa satu halaman kecil bisa membawa kita ke tempat yang tak terbatas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun