Mohon tunggu...
Elok Indrawati
Elok Indrawati Mohon Tunggu... Freelancer - a learner, a dreamer, a planner

Sedang menerapkan slow living

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Makna Ramadan: Pemantik Menjadi Pribadi Lebih Baik

1 April 2023   09:04 Diperbarui: 1 April 2023   09:10 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Bulan ramadan tiba, tentu rasa syukur dan bahagia bisa berjumpa lagi dengan bulan suci umat islam. Bulan mulia diantara sebelas bulan yang lain.  Karena di bulan ini, umat islam diwajibkan berpuasa. Menahan haus dan lapar serta menahan nafsu yang lain. Ibadah Puasa di bulan ramadan ini pun menjadi istimewa dari ibadah puasa yang lain. Jika ibadah yang lain disebutkan oleh Allah 'reward' apa yang akan di dapat, misalnya puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharam) menghapuskan dosa setahun yang lepas," (HR Muslim). Atau Pahala puasa 10 hari pertama di bulan Dzulhijah dipercaya setara dengan amalan berpuasa dan salat khusyuk selama setahun. Puasa ramadan menjadi istimewa karena hanya Allah yang tahu nilai dari puasa kita. Dalam hadist Rasulullah berkata "Maka sesungguhnya puasa ini milik-Ku dan Aku akan membalasnya sendiri.

Seistimewa itulah makna ramadan, Allah hanya memberi 'clue' bahwa di bulan ini bulan obral pahala. Setiap kebaikan Allah akan melipatgandakan pahala bagi mereka yang menjalankan puasa sesuai syariat dan ikhlas. Bulan ramadan menjadi istimewa karena di bulan ini bulan diampuninya dosa-dosa. Dikabulkannya doa orang yang berpuasa. Serta ada momen istimewa yaitu turunnya al quran dan juga adanya malam lailatul qadar yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Di bulan itu juga Allah mewajibkan kita untuk berzakat, mengeluarkan harta kita untuk orang lain yang berhak menerimanya. Zakat juga bertujuan untuk menyucikan diri.

Tidak heran umat muslim berlomba-lomba dalam kebaikan. Entah bagaimana bulan ramadan ini selalu menjadi pemantik diri untuk menjadi sosok hamba yang lebih baik. Jika sebelumnya dalam ibadah biasa saja, solat malam jarang-jarang, tetapi di bulan ini seperti lebih mudah untuk melakukan solat malam. Tadarus dan tadabur Al quran bisa lebih intens. Bersedekah lebih sering dan ibadah-ibadah lain juga lebih baik. Tidak hanya dalam sisi ibadah, dalam sisi sosial emosional juga lebih baik. Lebih sabar dalam menghadapi sesuatu.

Jadi makna ramadan ini adalah bulan dimana kita dibentuk untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Tidak hanya dalam hal beribadah kepada Allah, tetapi juga sisi sosial kepada manusia lain. Tentu saya berharap 'gemblengan' di bulan ramadan yang melahirkan rutinitas baik ini bukan sekedar euphoria semata dan berakhir ketika Idul fitri tiba. Akan tetapi bisa membawa rutinitas baik bulan ramadan terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun