Hati yang terlena
Selama ini hatiku utuh
Ku berikan untuk sesama menyeluruh
Namun hari ini aku baru tau
Kalau hati yang telah aku berikan utuh
Tak sama dengan hati yang aku terima
Aku mengira semua orang sama denganku
Berbuat ikhlas tidak separoh hati
Namun kenyataan yang kulihat berbeda
Ku temui hal aneh tak sama
Aku jadi terpana
Ternyata selama ini aku terlena
Selama ini aku salah kaprah
Bukan maksud hati untuk mengungkit masa
Namun hatiku sangat kecewa
Tak ku sangka ini akan terjadi
Kini hatiku telah sersepih
Berserak diantara reruntuhan utuh
Aku termenung kaku
Ternyata beginilah kenyataan itu
Pantas dan sangat pantas
Sang pujangga berkata
Jangan sangkutan harapan kepada manusia
Karena semakin besar kita berharap
Semakin dalam kekecewaan yang kita dapat