Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Selamanya Kulit Itu Menentukan Isi

14 Agustus 2022   10:16 Diperbarui: 14 Agustus 2022   10:20 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak orang dalam hidup ini terkecoh hanya  karena sebuah penampilan. Padahal penampilan itu bisa dibuat-buat karena di dukung oleh banyak hal. Contoh, ada orang yang  bergaya seperti ustad kondang padahal dia tidak tahu dengan ajaran agama sama sekali. Banyak orang yang berpenampilan seperti ustazah dengan pakaian serba tertutup padahal ada anak zinah di dalam perutnya. Banyak orang berpenampilan seperti tokoh emas berjalan padahal dia hanya menyewa emas itu di sebuah toko untuk beberapa hari saja.

Ada juga orang yang berpakaian compang camping padahal kekayaannya sangatlah banyak. Banyak orang perpakaian sederhana padahal dia punya aset miliyaran rupiah tersebar di mana-mana. Banyak orang yang seakan-akan tidak tahu dengan ajaran agama padahal dia mahir segalanya. Banyak orang yang seperti orang bodoh padahal dia pintar luar biasa.

Sebagai  manusia, mari kita berhenti menilai seseorang hanya karena penampilan luarnya saja.  Ayo kita hindari menilai seseorang hanya dari status dan hartanya saja,  karena sekaya apapun seseorang tidak ada artinya kalau kekayaannya itu hanya untuk mendurhakai Allah dan juga melukai hati sesama manusia. Seperti yang kita baca dalam sebuah sejarah. Kalaulah kekayaan itu yang membuat manusia bahagia sesungguhnya Qarun lah orang yang seharusnya paling bahagia di dunia ini. Akan tetapi karena kedurhakaannya maka dia dibenamkan Allah  bersama hartanya ke dasar bumi.

Kenapa ini terjadi. Ini terjadi adalah karena Qarun orang yang paling sombong di dunia. Dia sombong karena kekayaannya. Padahal sebenarnya sebelum kaya beliau adalah orang yang sangat taat kepada Allah. Makanya, karena ketaatannya itulah,  pada waktu itu nabi Musa berdoa kepada Allah agar Qarun yang taat ini diberikan harta kejayaan yang banyak. Doa nabi Musa pun dikabulkan Allah.  Menurut sejarah, pada waktu itu jika Qarun keluar dari rumahnya dia harus di kawal oleh 400 orang prajurit laki-laki dan 400 orang pula pelayan perempuan. Serta 60 ekor unta untuk membawa kunci berangkaskekayaannya.

Akan tetapi dengan kekayaannya yang luar biasa itu, dia merasa orang yang paling hebat di dunia. Ketika ditagih zakat kepadanya agar dikeluarkan dari hartanya itu, maka dia tidak mau membayarnya. Karena sombongnya sampai dia merasa ampunan Allah pun tidak perlu lagi baginya. Beginilah  kesombongnya. Dia merasa bahwa kekayaannya itu adalah datang dan dia dapat dari ilmunya semata. Dia tidak sadar padahal Allah lah yang telah melimpahkan semua itu kepadanya.  Maka tidaklah pantas orang yang telah diberi Allah kekayaan itu bersifat sombong seperti Qarun. Sebab sepatu emas Fir'aun berada di neraka sedangkan sendal jepitnya Bilal bin Rabah berada di syurga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun