Saat pagi masih samar, ditemani semilir angin yang bertiup lembut. Terlihat di atas sana, Â perlahan sang surya mulai tersenyum. Bersinar terang di ufuk timur. Siap menyapa dan memeluk bumi. Hangatkan semua dalam genggamannyaÂ
Kehadirannya sangat dinanti. Gerombolan burung gereja asyik bercengkerama. Burung camar pun siap menanti cahaya. Menunggu sinarnya muncul tu' datangkan kehangatan. Berlari dengan ciut yang bersahutan. Mengepak dan kembali hinggap di dahan
Sinar yang tak pernah pudar. Perlahan tapi pasti, datang dengan pancaran cahaya yang lembut. Ia tak pernah surut. Bahkan langsung menembus masuk lewat celah jendela. Juga tak pernah lelah, menerobos semua sudut yang masih kelam. Tetap setia sepanjang siang masih ada. Dan akan tenggelam setelah waktunya tiba
Walau kadang ada yang mengutuknya, karena terik menyengat tubuh. Namun dia tak akan pernah padam, dia juga tak pernah dendam. Tunduk dan patuh sama perintah Sang Ilahi. Menjalankan semua titah-Nya. Setelah itu akan menghilang tanpa syarat dan tak kan bisa di tahan. Seraya bersiap tu' kembali esok hari dengan tugas yang sama