Mohon tunggu...
Elmicko Rizaldi
Elmicko Rizaldi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis untuk berbagi informasi dan pengetahuan yang mungkin bermanfaat..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Contoh Liberalisme Klasik dan Neoliberalisme

30 Oktober 2023   18:09 Diperbarui: 12 Maret 2024   16:00 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

1. Liberalisme klasik

Contoh kasus : kerjasama antara Indonesia dan Australia melalui IA-CEPA

Jadi dalam kerjasama antara Indonesia dengan Australia ini kita dapat melihatnya dari perspektif liberalisme klasik,karena terjadi ketergantungan (interdependence) antara Indonesia dengan Australia, ketergantungan ini terjadi sebab kerjasama yang kedua negara lakukan melalui IA-CEPA (Indonesia - Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement) yang mencangkup mengenai investasi pertukaran sumberdaya dan kegiatan ekonomi seperti halnya pariwisata, Indonesia memberikan ekspor berupa sumberdaya alam seperti karet, tekstil dan kayu sedangkan Australia memberikan 200 visa magang serta Investasi kepada Indonesia.

Dari penjelasan diatas kita melihat bahwa ketergantungan yang terjadi adalah antara state to state atau antar negara dimana ini dapat dilihat sebagai interdependence pada liberalisme klasik.

2. Neoliberalisme

Contoh kasus : Pelunasan Hutang Indonesia ke IMF

Hubungan Indonesia dengan IMF ini dapat dilihat dari perspektif Neo liberalisme,karena terjadi interdependence yang bukan hanya antar negara melainkan aktor non negara dimana pada kasus ini adalah IMF , pelunasan hutang Indonesia sekitar 3,2 miliar USD ini telah melalui berbagai macam perhitungan perekonomian di Indonesia seperti cadangan devisa, kondisi arus modal di Indonesia,dan kebutuhan-kebutuhan pembiayaan yang sudah dihitung secara matang oleh Indonesia.Melihat banyaknya aspek yang terlibat dalam pembayaran tersebut memberikan kita kesimpulan bahwa penyelesaian yang harus dilakukan sangat kompleks sehingga ketergantungan yang terjadi antara Indonesia dengan IMF pun melibatkan banyak aspek di Indonesia sendiri bukan hanya Indonesia sebagai negara tapi juga sektor lain yang secara tidak langsung terlibat.

Dari penjelasan diatas kita dapat melihat ketergantungan yang kompleks antara Indonesia dengan IMF sehingga kita dapat melihat hal tersebut dari perspektif Neo liberalisme.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun