Dalam kehidupan jangan pernah kita meremehkan kekuatan satu suara yang berani bersuara di tengah diamnya banyak orang. Jadi, adanya banyak perubahan besar justru di mulai satu langkah yang kecil hingga lahir dari hati yang percaya dan tekad untuk tak tergoyahkan.
Terkadang satu orang yang berani berbicara  jujur di tengah teman-teman yang diam bisa bikin semua mulai mikir dan ikut bicara. Suara satu orang bisa memulai perubahan, walaupun awalnya terlihat sepele. Artinya satu pendapat, satu ungkapan ataupun satu keberanian untuk bicara, bisa saja menjadi perubahan lingkungan sosial.Â
Dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan  saya seperti kampus, asrama, ataupun perubahan besar sering muncul justru dari satu orang yang awalnya tidak banyak di dengar. Jadi kita di ingatkan  bahwa satu suara bisa membawa perubahan besar, terutama kalau harapan kita itu tidak bisa lagi di tahan karena rasa takut atau kebiasaan untuk diam.
Satu suara, sejuta perubahanÂ
Dalam dunia ini sering kali adanya penekanan kejujuran dan membuat keberanian menjadi hal yang sangat menakutkan, jadi satu suara bisa menjadi titik yang awalnya dari harapan menjadi menyala dalam kehidupan yang di jalani, bukan karena suaranya yang keras tapi karena suara itu lahir dari pengalaman, keyakinan, ide, dan kerinduan akan adanya perubahan. Suara itu mampu menyentuh hati ketika suara itu dengan hari yang tersentuh yang selama ini diam.
Adanya pembangkitan harapan yang telah lama menggerakkan orang-orang yang merasa tidak berdaya untuk kembali bahwa perubahan itu nyata dan mungkin kita jalankan dengan sepenuh hati dan penuh dengan kesabaran meski di mulai dari hal kecil.Â
Diam menular
Ingatlah satu hal sering kali diam bukan karena seseorang tidak tahu apa yang ingin dikatakan, tetapi karena ada rasa takut, takut disalahpahami, takut dibantah, atau takut dianggap berbeda. Ketika satu orang memilih diam, yang lain pun ikut terdiam karena merasa suasana tidak aman untuk berbicara.
Diam itu lalu menyebar, menjadi kebiasaan, bahkan berkembang menjadi budaya. Dalam budaya diam ini, kebenaran sering terkubur, harapan hanya dipendam, dan perubahan menjadi sulit terwujud.
Jadi cara untuk mengatasi kebiasaan diam dalam lingkungan asrama ataupun di kampus, kita harus mencipatkan ruang yang aman untuk bersuara. Orang akan berani bicara jika perkataannya benar dan tidak akan di tertawakan.
Maka kita yang harus menciptakan suasana menghargai, sekecil apapun yang di bicarakan. Kita pun harus berani menjadi yang memulai dalam proses  adaptasi kampus dan asrama.Â
Tapi di mulai dari suara kecil, sehingga teman yang lain membuka diri. keberanian satu orang telah memecahkan spiral keheningan.Â