Haha, melihat celotehannya dalam bahasa lokal di Sumsel (red tepatnya Bahasa Lahat) membuat saya tergelak panjang. Ngakak poll, gaes. Betapa tidak Ocehannya tentang libur Isolasi Corona, memakai masker sangat "kena". Pas dengan situasi.Â
Gayanya yang sederhana, memakai daster rumahan dan gak malu-mal. Intonasi suara yang spontan, lugas agak ngegas sebagaimana gaya bicara "ibungan" (Bahasa Lahat = ibu-ibu)  Lokal Sumsel itu lucu tapi mengedukasi. Saya kira ini dibutuhkan masyarakat, menghibur dan mengedukasi.Â
Video yang dibuatnya sendiri dan diupload di akun facebooknya (Lizi Megiz) begitu disukai dan dishare masyarakat Sumatera Selatan di sosial media dan menjadi viral. Â Mau liat bagaimana celotehan Ibungan Kembuay, cekidot ya...
Video di atas dengan judul "Libur" terkait himbauan pemerintah untuk Physical Distancing dalam rangka memutus penyebaran virus Corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 agar orang-orang #DiRumahAja. Â
Arti kira-kiranya seperti ini :
Karena wabah Corona semua harus libur. Orang bekerja libur, anak sekolah libur, orang ke sawah libur. Orang ke pasar libur. Â Anak Gadis libur, nak bujang libur, menantu libur, mertua libur. Turuti himbauan pemerintah. Tapi, ya gak mungkin libur semua. Liat-liat dulu juga. Bagaimana hidup wong cilik, apa yang mau dimakan kalo gak kerja. Kira-kira seperti itu terjemahannya.
Pemerintah Pusat, pemerintah daerah memang harus sigap dan jeli menangani Corona. Semua lini dan sektor harus ditembus. Saya kira Pemerintah Desa disana (Desa Negeri Agung, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat) Â sudah mencoba kreatif. Mereka melakukan sosialisasi melalui beberapa kegiatan. Â Salah satunya mengadakan lomba membuat Film Pendek tentang Penanganan Corona. Dan Ibungan Kembuay menang, menjadi juara favorit lomba tersebut. Layak ditiru nih acara seperti ini.Â
Sampai kemarin lusa, Kabupaten Lahat masih nihil positif Corona.Â
Sumber:
Ibungan Kembuay Juara Favorit Lomba Film Pendek Corona Desa Negeri Agung Tahun 2020
Kamus Lokal Bahasa Lahat