Jika ngopi di kafe itu katanya mahal, ya ngopi di rumah saja. Semurah-murahnya harga kopi di kafe, hitungan saya memang selalu pasti di atas 50 ribu.
Sebab ngopi itu tak mungkin ngopi saja. Pastilah perlu kawannya kopi, entah singkong keju, banana split (swear, masih ada gak sih menu ini di kafe sekarang?) dan lain-lain itu.
Bagaimana, masih mau misuh-misuh soal ajakan bu Menkeu agar generasi millenial mengurangi jajan kopi untuk disisihkan sebagai tabungan !? Apaahhh, masih ? hehe.Â
Ya, idealnya memang jajan kopi atau ngopi di kafe tetap lanjut, investasi lanjut juga. Banyak kok kafe angkringan yang murah meriah. Dan jajannya generasi milenial itu bukan ngopi di kafe saja. Tapi ya, ini sekadar himbauan beliau toh.Â
Tulisan ini saya tutup, persis ketika secangkir kopi hitam saya tandas, tinggal ampas.Â
Salam kompak selalu. Salam Kompal. Salam Kompasiana. Salam Nusantara. Salam Kopi selalu. Selamat berakhir pekan.Â
Bonus Demografi dan Peluang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Traveler, Jangan Ngopi di Kafe Kalau kopi Kampungmu Masih Bermutu Rendah.
Menkeu Mengajak Generasi Milenial Mengurangi jajan Kopi