Mohon tunggu...
ellaa
ellaa Mohon Tunggu... mahasiswa

Mahasiswa peserta KKN yang tertarik pada kegiatan pemberdayaan masyarakat, edukasi kesehatan, serta program kreatif yang bermanfaat bagi desa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program KKN UNW: Inovasi Bak Pembakaran Sampah Minim Asap untuk Warga Bakalrejo

30 Agustus 2025   18:23 Diperbarui: 30 Agustus 2025   18:32 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi mahasiswa KKN Universitas Ngudi Waluyo yang melaksanakan program kerja pembuatan bak pembakaran sampah minim asap di Desa Bakalrejo 

Bakalrejo, Susukan -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ngudi Waluyo yang bertugas di Desa Bakalrejo, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, melaksanakan program kerja berupa pembuatan bak pembakaran sampah minim asap. Program ini lahir dari permasalahan sampah yang selama ini dihadapi masyarakat desa, sekaligus menjadi upaya nyata mahasiswa dalam memberikan solusi yang sederhana namun bermanfaat.

Selama ini, warga Desa Bakalrejo masih sering membakar sampah rumah tangga di belakang rumah masing-masing. Kebiasaan tersebut memang dianggap praktis, tetapi menimbulkan asap tebal yang mengganggu, baik dari segi kenyamanan maupun kesehatan. Di sisi lain, TPS desa yang sudah dibangun sebenarnya memiliki fasilitas pemisah sampah organik dan anorganik. Sayangnya, alat tersebut kini tidak lagi berfungsi karena mengalami kerusakan, sehingga TPS tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Melihat kondisi tersebut, pihak pengelola TPS yang diwakili oleh Bapak Zufli menyampaikan masukan kepada mahasiswa KKN agar tidak sekadar membuat bak sampah biasa, melainkan bak pembakaran minim asap. Ide ini dianggap lebih bermanfaat karena langsung menjawab kebutuhan warga dan menjadi alternatif dari pembakaran sampah tradisional yang menghasilkan asap berlebih.

Proses pembuatan bak dilakukan langsung di area TPS Desa Bakalrejo. Mahasiswa KKN bersama-sama mengumpulkan bahan, menyusun desain sederhana, dan menyesuaikan dengan kondisi lapangan. Pengerjaan dilakukan dengan semangat gotong royong, baik antar mahasiswa maupun dibantu oleh beberapa warga yang ikut serta. Kehadiran warga dalam proses pembuatan ini menambah rasa kebersamaan sekaligus memperlihatkan dukungan nyata terhadap program KKN.

"Melalui program ini, kami ingin memberikan solusi sederhana bagi warga Desa Bakalrejo dalam mengelola sampah. Harapan kami, bak pembakaran minim asap ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran udara, tetapi juga bisa menjadi langkah awal untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan," ungkap salah satu anggota KKN Universitas Ngudi Waluyo.

Dengan suasana kebersamaan yang hangat, kegiatan ini menambah kesan positif keberadaan mahasiswa KKN di tengah-tengah masyarakat Desa Bakalrejo. Warga pun menyambut baik inisiatif tersebut dan berharap bak pembakaran ini bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun