Mohon tunggu...
Eliza Ayuningtyas
Eliza Ayuningtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Lampung

Program Studi Pendidikan Geografi NPM : 2013034043 Universitas Lampung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Kerusakan Infrastruktur

20 Desember 2020   19:45 Diperbarui: 20 Desember 2020   19:48 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Iklim adalah rata-rata cuaca di mana cuaca merupakan keadaan atmosfer pada suatu saat di waktu tertentu. Iklim didefinisikan sebagai ukuran rata-rata dan variabilitas kuantitas yang relevan dari variabel tertentu (seperti temperatur, curah hujan atau angin), pada periode waktu tertentu, yang merentang dari bulanan hingga tahunan atau jutaan tahun.

United States Global Climate Change Programme mendefinisikan perubahan iklim sebagai reaksi ekstrem fenomena cuaca yang menciptakan dampak negatif pada sumber daya pertanian, sumber daya air, kesehatan manusia, penipisan lapisan ozon, vegetasi dan tanah, yang menyebabkan dua kali lipat dari konsentrasi karbon dioksida dalam ekosistem.

Iklim mengalami Perubahan secara terus menerus karena interaksi antara komponen-komponennya seperti suhu, curah hujan, pola angin dan berbagai efek-efek lain secara drastis. dan faktor eksternal seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor-faktor disebabkan oleh kegiatan manusia seperti, mengendarai kendaraan bermotor yang menegluarkan polusi berupa Gas Co2, penggunaan barang-barang yang mengandung Gas CFC, dan juga para petani yang menambahkan pupuk Nitrogen kedalam tanah kemudian akan berubah menjadi Nitro Oksida.

Adanya perubahan iklim berdampak besar bagi kehidupan manusia, baik itu dampak untuk individu itu sendiri maupun dampak sosialnya. Beberapa dampak dari adanya perubahan iklim bagi kehidupan manusia diantaranya, menurunnya kuantitas dan kualitas air, berkurangnya area pertanian, meningkatnya wabah penyakit, harga pangan meningkat, terjadi banyak bencana alam, dan rusaknya Infrastruktur.

Perubahan iklim sangat memicu munculnya cuaca ekstrem yang bisa menimbulkan bencana alam. Bencana alam yang terjadi karena adanya pengaruh perubahan iklim diantaranya, Banjir, banjir bandang, longsor, kekeringan, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi serta kebakaran lahan dan hutan termasuk bencana hidrometeorologi.

Karena adanya bencana alam tersebut berakibat banyaknya kerusakan infrastruktur yang terjaadi seperti rusaknya rumah- rumah warga yang terdampak bencana, rusaknya fasilitas -- fasilitas umum seperti jalan, jembatan, gedung- gedung pemerintahan desa, bahkan sampai tempat beribadah.

Di lansir dari Kompas.com - Seperti yang terjadi di DKI Jakarta pada Januari hingga Februari 2013. Hujan dalam intensitas tinggi menyebabkan banjir besar. Akibatnya Ibu Kota Indonesia ini lumpuh ketika nyaris semua titik jalannya terendam banjir, termasuk pusat pemerintahan di Jakarta Pusat. 

Jalan dan bus transportasi umum yang merupakan infrastruktur penting bagi warga Jakarta tidak lagi berfungsi. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut, 15.423 jiwa harus mengungsi. Daerah yang terendam meliputi 720 RT, 309 RW, 73 Kelurahan, dan 31 Kecamatan.

Kemudian bencana tanah longsor yang terjadi tahun 2013 di Bandung Barat, Jawa Barat. Lagi -- lagi hal tersebut terjadi karena Hujan deras yang menggguyur Kabupaten Bandung Barat. Longsor beruntun terjadi di tiga kecamatan sekaligus salah satunya di Kampung Pasir Janggot, Desa Cibitung, Kecamatan  Rongga akibat dari bencana ini Sebanyak 23 rumah rusak berat, 15  rumah rusak ringan, dan 53 rumah terancam longsor.

Beberapa diantara banyaknya bencana alam yang terjadi akibat dari adanya perubahan iklim yang sangat merugikan bagi kehidupan manusia terutama di sektor infrastruktur. Rata- rata itu terjadi karena adanya cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. 

Berdasarkan data historis serta analisa klimatologis BMKG periode 1866 sampai 2019 dan proyeksi perubahan iklim, kondisi kejadian fenomena cuaca dan iklim ektrem semakin sering selama 30 tahun terakhir dengan intensitas yang semakin tinggi. Hal yang sama diproyeksikan juga akan terjadi di masa yang akan datang dalam kurun waktu 2020-2040.

Hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dari dampak perubahan iklim yaitu menggunakan sumber energi yang terbarukan dan ramah lingkungan seperti mengandalkan dan memasang panel surya untuk mengurangi penggunaan dan beban listrik pada tempat tinggal kita, Atau bahkan di dunia perindustrian pabrik -- pabrik besar yang mulai mengalihkan sumber energi yang digunakan agar menjadi lebih ramah lingkungan dan tidak menghasilkan emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan.membatasi kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil jadi sebaiknya kita memilih menggunakan transportasi umum yang bahan bakarnya bukan dari fosil dan melakukan penanaman hutan berskala besar. 

Jika hal -- hal tersebut sudah dilakukan maka cuaca ekstrem akan berkurang dan baiknya bencana alam karena perubahan iklim pun akan berkurang.

Maka dari itu, untuk menghadapi perubahan iklim yang ada terutama untuk menjaga infrasruktur agar terjaga jika terjadi bencana akibat perubahan iklim. Maka pembangunan infrastruktur hingga jangka panjang harus menyesuaikan dengan tren perubahan iklim. Apalagi kini yang terlihat  tren peningkatan cuaca ekstrem, sehingga desain pembangunan harus mendukung upaya antisipasi dan kontribusi menurunkan cuaca ekstrem tersebut. 

Misalnya Pembangunan waduk maupun gorong-gorong, besarnya harus menyesuaikan dengan kondisi iklim terakhir. Ketika intensitas curah hujan semakin tinggi dan dalam waktu pendek, pemerintah harus memperhitungkan luasan penampung air hujan agar tidak meluap.

Selain itu, pembangunan apapun saat ini seharusnya diawasi pemerintah, agar pembangunan infrastruktur dapat disesuaikan dengan perubahan iklim yang terjadi. Dan untuk mengurangi limpahan hujan ekstrem dengan membuat daerah resapan, dan menanam pohon hingga dipastikan tumbuh. Tumbuh-tumbuhan itu difungsikan menyerap karbondioksida (CO2) sebagai penyumbang pemanasan global. 

Kemudian,  ketika memasuki musim kemarau, melalui daerah resapan dan pohon-pohon dapat membantu menyimpan air di dalam tanah. Jadi pemerintah bisa memulai melakukan pembangunan rendah berkarbon atau pembangunan ramah lingkungan. Maka akan meminimalisisr perubahan iklim yang dapat membuat cuaca menjadi ekstrem pada akhirnya menimbulkan bencana alam yang dapat merusak infrastruktur yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun