Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah perjuangan, selama nafas belum berhenti tetap belajar untuk menjadi inspirasi bagi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perbedaan Pola Asuh "Mama dan Mertua"

30 September 2021   00:56 Diperbarui: 30 September 2021   01:24 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keluarga | Photo by Vidal Balielo Jr. from Pexels

Perbedaan pola asuh lantaran bisa terjadi antara Mama dan Mama Mertua, biasanya Orangtua atau Mama mertua merasa pola asuh mereka yang paling berhasil diterapkan pada anak-anak dan ia ingin penerapan tersebut lakukan pada cucu-cucunya. 

Namun Ayah Bunda telah memiliki kesempatan tersebut mengenai pola asuh yang ingin diterapkan pada buah hatinya.

Agar perbedaan pendapat ini tidak menjadi konflik yang berkepanjangan. Ayah Bunda bisa melakukan upaya untuk mengatasi dengan bijaksana. 

Perbedaan pendapat tentang pola asuh anak mungkin saja terjadi antara Mama dengan Mertua, kemungkinan akan semakin intens ketika Mama masih tinggal satu rumah dengan orangtua. 

 

1. Mengkomunikasikan Dengan Orangtua

Budayakan mengkomunikasikan Ayah Bunda dan Mertua mengenai pola asuh yang ingin diterapkan pada Anak-anak atau Cucu-cucu.

Ayah Bunda bisa menjelaskan/melakukan perundingan bahwa setiap kita memiliki harapan dan pola asuh yang memiliki sisi positif dan negatif. Selain itu, apa yang Ayah Bunda telah tanamkan pada anak itu seharusnya sudah dipertimbangkan dengan baik dan buruknya.

2. Sepakati Satu Peraturan Menjadi Prinsip Keluarga

Sebaiknya keluarga memiliki aturan yang sama, meski sulit untuk menyatukan perbedaan dalam mendidik dangan pola asuh yang berbeda-beda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun