Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah perjuangan, selama nafas belum berhenti tetap belajar untuk menjadi inspirasi bagi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Membangun Kebiasaan Curhat pada Anak Sejak Dini

28 September 2021   21:41 Diperbarui: 28 September 2021   21:47 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://pixabay.com

Membangun kebiasaan curhat pada anak sejak dini, dimulai dari keluarga, jika anak hidup dalam kasih, dan perhatian secara serius dari ayah bunda, maka anak akan merasa di lindungi dan mendapatkan hak berbicara, berekspresi dan memiliki gagasan yang luar biasa.

"Curhat atau menuangkan curahan hati yang paling dalam merupakan saat di mana satu orang mencoba untuk menceritakan sesuatu kepada orang-orang yang dianggap dekat, dipercaya, disegani, dan mampu menjaga privasi dan biasanya yang diceritakan masalah itu secara personal"

Ayah Bunda menjadi teladan bagi anak-anak secara intensif, selain menjadi teladan ayah bunda juga berperan sebagai teman curhat yang baik dan menanamkan nilai-nilai moral terkhususnya bagi anak perempuan.

Selama ini, kita sering mendengar bahwa kenakalan remaja pada umumnya itu disebabkan karena kurangnya perhatian dari orangtua seperti komunikasi, penolakan, secara sosial, broken home, kebutuhan ekonomi tidak terpenuhi, bullying, kekerasan verbal dan nonverbal dll.

Salah satu penyebab kurangnya perhatian orangtua pada anak perempuan dan laki-laki adalah kebuntuan komunikasi, kasih sayang dan perhatian orangtua terhadap anak-anak. Apalagi anak-anak yang tumbuh dari keluarga kurang mampu, ekonomi tidak memenuhi kebutuhan, secara psikologis tergganggu oleh situasi.

Maraknya kriminal di kalangan remaja rentan jadi topik tranding, enggan memberikan warna tersendiri, karena dampak kriminal selalu dihubungkan dengan kehidupan sosial, sehingga anak-anak remaja jadikan kriminal sebagai pelarian ini contohnya:

1. Pesta 

2. Minuman keras

3. Seks bebas

4. Narkoba

5. Lesbian

6. Homoseks

7. Pergaulan bebas

8. Perampokan

9. Pelecehan seksual

10. Pemerkosaan

Masalah tersebut sebenarnya bisa diatasi jika ayah Bunda bersedia menjadi teman curhat sejak dini dan membangun kebiasaan curhat kepada anak terus dilakukan hingga dewasa nanti.

Dengan membangun komunikasi yang menyenangkan, humanis, senyaman mungkin, ayah bunda perlu memberikan edukasi kepada anak agar terbiasa bercerita apa saja, menerima curhatan dari anak. Anak akan merasa senang karena tidak ada yang disembunyikan dari ayah bunda.

Memang tidak mudah untuk menjadi teman curhat dan memulainya, tapi bukan berarti tidak bisa diusahakan. Mari belajar melatih diri agar konsisten melakukan kebiasaan baik ini karena sangat bermanfaat bagi anak remaja ayah bunda dan memiliki manfaat besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun