Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah perjuangan, selama nafas belum berhenti tetap belajar untuk menjadi inspirasi bagi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Komoditi Lokal antara Rasa dan Aroma Kopi

27 Juli 2021   00:22 Diperbarui: 27 Juli 2021   00:29 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antara Rasa dan Aroma perpaduan kopi yang lebih kental, nikmat, dan biasanya lebih terasa perbedaan antara kopi Arabika dan Robusta "Arabika lebih terasa manis dan Robusta lebih pahit. Seperti apa perbedaan?

1. Secangkir kopi Arabika lebih terasa ringan dinikmati sesuai dengan selera dan suasana dingin yang begitu terasa. Karena kadar gula, dan kafeinnya rendah 2/3 x dari kopi Rebusta.

2. Kopi Rebusta lebih terasa pahit dan kadar kafeinnya sangat tinggi dari 3/4 x itulah sebabnya, harga jual di pasaran juga lebih tinggi dari kopi Arabika.

Kopi alami tanpa pengawet, pewangi dan aroma rasanya begitu terasa, manfaat kopi bagi kesehatan tubuh dan meningkatkan stamina, karena dampak kadar kafeinnya begitu menggoda dan menarik selera minum yang tinggi, selain itu secara kopi mampu menahan lapar, jika kita perhatikan dengan saksama menurut ilmu kesehatan, maka telah melanggar aturan makan minum yang tepat. Saya sendiri mengalaminya jika menikmati secangkir kopi dari pagi hingga sore hari masih belum terasa lapar.

Masyarakat desa Manmas memiliki Antusias bergotong royong/bahu membahu meningkatkan hasil komoditi melalui hasil alam, masyarakat pada umumnya adalah petani dan beberapa jenis komoditi sebagai penunjang ekonomi untuk keberlangsungan hidup, seperti:

1. Kemiri

2. Kopi

3. Pinang

4. Vanili

 Makanan khas dari hasil ladang adalah singkong, jangung, padi, ketela, telo dan umbi-umbian lainnya. 

Ditengah Pandemi Covid-19, masyarakat tetap produktif meningkatkan kemampuan tanam nemana berbagai rutinitas sehari-hari, selain mengikuti protokol kesehatan dengan 3M. Mencuci tangan, memakai masker, menjauhi Kerumunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun