Mohon tunggu...
Elisa Koraag
Elisa Koraag Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Kompasiana ke dua

Perempuan yang suka berkawan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sound of Borobudur: Inspirasi Musik dan Harmonisasi Peradaban

15 Mei 2021   23:38 Diperbarui: 16 Mei 2021   00:19 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sound of Borobudur adalah sumber inspirasi musik dan harmonisasi peradaban. 8 April 2021, digelar pertunjukan musik yang menggunakan alat-alat musik yang dibuat dari replika alat musik pada gambar relief di candi borobudur.

Menurut Dewa Budjana apa yang dilakukannya adalah kelanjutan dari 5 tahun lalu.  Hari Raya Ke-budayaan Borobudur dihelat pada Sabtu-Minggu, 17 -- 18 Desember 2016  bertajuk BOROBUDUR CULTURE FESTIFAL. Sudah memainkan alat musik yang dibuat berdasarkan replika relief   waditra berdawai pada cerita Karmawibhangga, atas prakarsa dari Trie Utami, Redy Eko Prasetyo, Bachtiar Djanan dan Indro Kimpling Suseno didiskusikan untuk diwujudtampakkan, sehingga menghasilan ide 'Sound of Borobudur'. Alat musik yang tergambar di relief itu dibikin kembali buah hasil diskusi bersama.  (Sumber:) 

Ada ribuan relief yang menggambarkan hukum alam dan hukum sosial, termasuk hukum sebab dan akibat. Bicara candi Borobudur, harus fokus karena banyak sekali nilai-nilai peradaban yang ada dan tergambar pada relief-relief di Borobudur.  Candi dengan latar Budha Mahayana, ditemukan Sir Thomas Stanford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris tahun 1814. menurut Legenda di bangun Bangsa Syalendra selama 75-100 tahun. Candi Borobudur berukuran panjang 121,66 meter dan lebar 121,38 meter. memiliki Tinggi 35,40 meter. Dengan susunan bangunan berupa 9 teras berundak dan sebuah stupa induk di puncaknya. Terdiri dari 6 teras berdenah persegi dan3 teras berdenah lingkaran. 

Candi Borobudur mempunyai 1.460 panil relief cerita yang tersusun dalam 11 deretan mengitari bangunan candi dan relief dekoratif berupa relief hias sejumlah 1.212 panil. Relief cerita pada tingkat Kamadhatu (kaki candi) mewakili dunia manusia menggambarkan perilaku manusia yang masih terikat oleh nafsu duniawi. Hal ini terlihat pada dinding kaki candi yang asli terpahatkan 160 panil relief Karmawibhangga yang menggambarkan hukum sebab akibat. Tingkat Rupadhatu (badan candi) mewakili dunia antara, menggambarkan perilaku manusia yang sudah mulai meninggalkan keinginan duniawi, akan tetapi masih terikat oleh suatu pengertian dunia nyata. Pada tingkatan ini dipahatkan 1.300 panil yang terdiri dari relief Lalitavistara, Jataka, Avadana, dan Gandawyuha.

timur-0-1-1-1024x394-relief-borobudur-2-609fec448ede48308d154cb2.jpg
timur-0-1-1-1024x394-relief-borobudur-2-609fec448ede48308d154cb2.jpg
timur-0-143-1024x392-releif-borobudur-1-609fec09d541df1009277784.jpg
timur-0-143-1024x392-releif-borobudur-1-609fec09d541df1009277784.jpg
Ada lebih dari 200 alat musik tergambar di relief-relief di kaki candi Borobudur.  Alat-alat musik, ada yang ditabuh, diketok, di tiup dan digesek atau dipompa, semuanya ada dan tersebar tidak hanya di nusantara tapi juga di belahan dunia lain. Mengingat musik adalah bahasa universal maka menjadi pertanyaan:        

Sejauhmana musik menjadi  bagian dari penyembahan (ajaran Budha) & penyebaran (Ajaran  Budha?)

utara-0-117-1024x391-relief-borobudur-10-609fecb08ede48308b066502.jpg
utara-0-117-1024x391-relief-borobudur-10-609fecb08ede48308b066502.jpg

selatan-0-39-1024x394-relief-borobudur-3-609fec6ed541df20cc2ae5a2.jpg
selatan-0-39-1024x394-relief-borobudur-3-609fec6ed541df20cc2ae5a2.jpg

Apakah dulu Borobudur pernah menjadi pusat musik dunia? 

Pernakah dulu  ada pertunjukan musik dari berbagai negara dunia di Borobudur? atau 

Apakah berbagai warga dunia pernah singgah di Borobudur dan menularkan budaya bermusik mereka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun