Kali kedua, Mozza turut serta. Ia berhasil lolos ke babak final. Aku bangga dong dengan kemampuan nya bisa sampai ke babak final.
“Lagi lagi soal bahasa Inggris” ujar Mozza. Mozza tampak kesal dengan raut muka yang tampak kelelahan.
“Seharusnya aku menjawab Tuesday ya mak, bukan Wednesday.
“Memang nya pertanyaan nya apa Moz?”
“Pokok nya jawaban nya Tuesday lah, Mak”, Mozza menimpali dengan sangat kesal.
Aku berpikir sejenak, mencoba menerka-nerka pertanyaan yang tepat untuk jawaban seperti yang Mozza utarakan
- Apa bahasa InggrisnyaSelasa? atau
- The day after Monday?
Dua pertanyaan itu yang masuk akal untuk jawaban Tuesday.
“Tak boleh kesal gitu , Moz” aku berujar.
“Setiap perlombaan pasti ada yang berhasil dan belum berhasil, ya nak. Untuk saat ini Mozza belum berhasil, tapi masih ada lagi kesempatan tahun depan kan? Mozza harus banyak belajar supaya tahun depan bisa berhasil ya! “
Dengan polosnya anak ku menjawab “Kan masih lama, mak!”
Aku menarik nafas panjang dan merasa bersalah karena tidak bisa melihat langsung anak ku ikut serta untuk kedua kalinya dalam perlombaan tersebut. Rasa bersalah ku ini ingin sekali ku gantikan dengan mengajak nya berlibur bersama ke universal studio Singapura. Bermain dan menikmati waktu bersama ditaman hiburan merupakan hadiah yang belum bisa kuwujudkan. Keinginan ini merupakan wujud penjelajahan pengetahuan untuk pengalaman yang tak ternilai buat Mozza.