Mohon tunggu...
Elina A. Kharisma
Elina A. Kharisma Mohon Tunggu... Guru - Berbagi hal baik dengan menulis

Seorang kutu buku dan penikmat musik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru Susah "Move On"

11 April 2017   15:19 Diperbarui: 12 April 2017   04:00 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjadi guru membuat saya susah move on dari kenangan masa kecil. Ada saja hal-hal yang mengingatkan akan masa kecil saya. Berikut adalah beberapa contohnya: 

1. Lagu Anak-anak

Saya paling senang mengajarkan lagu anak-anak. Sebagai generasi 90an, banyak lagu anak-anak yang saya ingat. Saya pun cari celah untuk mengajarkan lagu-lagu itu pada murid-murid saya. Waktu membahas tentang keluarga, saya ajari mereka lagu "Sayang Semua" a.k.a "Satu-satu Aku Sayang Ibu", dan "Pergi Sekolah'' (lalu anak-anak tanya, "Jadi nama gurunya Budiman, ya?"..hahaha..). Waktu belajar tentang Transportasi, anak-anak juga belajar lagu "Hai, Becak", "Naik Kereta Api", dan "Naik Delman". Ketika membahas tentang kesehatan, anak-anak saya ajari lagu "Nyamuk Nakal" dan "Aku Anak Sehat". Masih banyak lagi lagu anak yang saya ajarkan termasuk lagu-lagu daerah. Anak-anak selalu semangat bernyanyi walaupun kebanyakan videonya sudah terlihat jadul.

Saya senang jadi generasi 90an karena waktu kecil banyak menyanyikan lagu anak-anak. Terima kasih banyak untuk para pencipta lagu anak yang sangat produktif pada masanya...

2. Permainan Tradisional

Siapa bilang anak-anak zaman sekarang cuma suka main smartphone? Salah satu permainan yang paling digemari murid-murid saya adalah congklak. Kalau sudah main congklak, mau ada Pokemon lewat sepertinya tidak akan dipedulikan. Main bola bekel juga merupakan tantangan tersendiri untuk anak-anak. Selain itu, saya pernah mengajari anak-anak bermain gobag sodor dan ular naga. Hasilnya? Sungguh melelahkan karena pasti ada yang bermain sesuka hatinya bahkan sampai menangis. Tadinya mau bikin mereka senang malah jadi berlingan air mata. Ingin seru, malah jadi repot.


Anyway, mengajarkan permainan tradisional itu sangat menyenangkan asal dibarengi dengan ekspektasi yang jelas supaya semua aman, nyaman dan senang. 

3. Makanan Tradisional dan Jajanan Masa Kecil

Saya senang kalau memberi tahu anak-anak tentang makanan masa kecil. Waktu masih kecil, saya jajannya di warung atau penjual keliling. Kalau sekarang, hampir semua murid-murid saya jajannya di mal atau tempat-tempat yang kece yang satu gelas minuman harganya dua kali lipat makan siang saya. Saya jadi antusias cerita tentang makanan favorit masa kecil dan makanan tradisional Indonesia. Masa mereka tahu berbagai jenis pasta tetapi tidak pernah tahu kalau ada makanan yang bernama kerak telor, asinan, gulali, dan pempek?

..dan biasanya saya teringat juga akan Anak Mas, Chiki Balls, Choki-choki, dan wafer Superman..hehehe..

4. Cerita Pengalaman Masa Kecil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun