Mohon tunggu...
Elina A. Kharisma
Elina A. Kharisma Mohon Tunggu... Guru - Berbagi hal baik dengan menulis

Seorang kutu buku dan penikmat musik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pentingnya Latihan Evakuasi Bencana Sejak Dini

25 Januari 2018   12:56 Diperbarui: 26 November 2022   16:34 2457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi simulasi apabila terjadi gempa bumi, mitigasi gempa bumi(shutterstock via kompas.com)

2. Mengenalkan Prosedur

Latihan evakuasi tidak hanya cukup dilakukan sekali, namun secara rutin agar mereka memahami betul proses evakuasi yang benar. Sekolah saya rutin mengadakan latihan evakuasi tiap tiga bulan sekali dan berlangsung sekitar 45 menit. 

Di satu sisi, ada anak-anak yang bosan karena hal ini rutin dilakukan. Namun, di sisi yang lain, ini juga merupakan waktu belajar bagi semua orang yang ada di sekolah agar tetap ikut prosedur bahkan di saat darurat sekalipun demi keselamatan diri sendiri dan orang lain. 

Selain itu, anak-anak juga diberi pengertian bahwa sikap mereka pada saat latihan kemungkinan besar mencerminkan sikap mereka  ketika bencana benar-benar terjadi. 

Jadi, tidak hanya prosedurnya yang dijelaskan dan dipraktikkan tetapi juga memberikan pengertian tentang pentingnya menyikapi latihan evakuasi dengan serius sehingga harus dilakukan dengan benar.

3. Mengurangi Kepanikan

Foto: Tribunnews.com
Foto: Tribunnews.com
Saat gempa terjadi pada Selasa, 23 Januari 2018 lalu, saya sedang membacakan buku cerita untuk anak-anak kelas 3 SD. Setelah saya memberitahu anak-anak bahwa gempa terjadi, tanpa diberi komando setiap anak langsung berlindung di bawah meja. 

Lalu, kami menghitung bersama-sama 60 hitungan, kemudian berbaris keluar gedung lewat tangga darurat dengan tenang. 

Meskipun ada satu anak yang hampir menangis karena takut, saya salut dengan anak-anak yang langsung melakukan prosedur "Drop, Hold, Cover" seperti yang sudah diajarkan pada latihan evakuasi gempa. Dengan melakukan prosedur itu, anak-anak tidak panik karena tahu betul yang harus mereka lakukan.

Anak-anak dan para guru tidak panik bukan berarti menganggap gempa itu sebagai hal yang tidak penting, tetapi kepanikan kami jauh berkurang karena kami tahu hal yang harus kami lakukan agar tetap aman dan selamat. 

Saya tidak bisa bayangkan jika anak-anak panik, mungkin ada yang berlarian, menangis berlebihan, bahkan mungkin berteriak-teriak. Bisa jadi ada guru yang meninggalkan murid-muridnya karena bingung harus bagaimana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun