Mohon tunggu...
Eli Halimah
Eli Halimah Mohon Tunggu... Guru - open minded

guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berburu Rumah Kedua untuk Anak Kedua

26 November 2020   06:01 Diperbarui: 26 November 2020   06:07 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Cilegon, 31/08/2020

Keluarga adalah rumah bagi anggotanya. Ia adalah rumah pertama. Keluarga  adalah cinta, kasih sayang, semangat, harapan, sekolah, dan loyalitas, terutama bagi anak-anak. 

Semua aura dan energi positif, sepatutnya didapat dari sana. Keluarga adalah oksigen dan nafas  untuk kelangsungan kehidupan jiwa penghuninya.

Namun, anak tidak akan dan tidak bisa selamanya berada dalam pelukan keluarga. Mereka tetap harus melihat, mengenal, dan memahami ada dunia lain selain rumah. 

Di tempat kedua inilah, anak akan menghabiskan sebagian waktu terbesar keduanya. Tempat inilah yang akan memberikan pengaruh terbesar kedua setelah keluarga. Rumah kedua itu biasa kita sebut sekolah, madrasah, pondok pesantren, atau kampus.

Tahun ini, anak keduaku, Adnan Hamidi, berhasil menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMA. Itu berarti, kami (lebih spesifiknya dia sendiri) harus mencari tempat baru untuknya melanjutkan proses pendidikannya. 

Seperti layaknya lulusan SMA, anakku mengikuti serangkaian proses pendaftaran di beberapa Perguruan Tinggi, baik negeri maupun swasta. 

Di awal, dia mendaftar di 2 PTN melalui UTBK, dan SPAN (maaf kalau salah menyebutkan istilah dalam proses ini) belum berhasil lolos. Dia kemudian mulai mendaftar di beberapa PTS di Yogyakarta.

Belum hilang rasa penasarannya untuk mencoba kembali di PTN, dia, kemudian mengikuti tes lewat jalur SMMPTN di  PTN yang ada di daerah kami, yaitu UNTIRTA.

Tes pun dilaksanakan pada 23 Agustus 2020 di kampus UNTIRTA, Serang. Satu minggu berlalu. Pagi ini 31 Agustus 2020, kami disambut dengan kabar yang sangat menggembirakan dari anakku (dia sedang berada di Jakarta untuk mengikuti tes mandiri satu lagi PTS di Yogyakarta). Dia berkirim berita bahwa dia berhasil lulus masuk UNTIRTA jurusan Akuntansi. 

Alhamdulillaah. Puji syukur kami panjatkan Yaa Allah atas berita yang baik ini. Semoga anakku bisa memanfaatkan kesempatan yang telah Allah berikan dengan usaha dan ikhtiar yang maksimal.

Allah..berikan kekuatan pada anakku agar hati dan fikirannya  istiqomah melaksanakan semua tanggung jawabnya, terutama sebagai ciptaan-MU, sebagai warga negara yang selalu taat pada hukum (yang baik tentunya),  anak yang harus berbakti pada kedua orang tuanya, dan predikat  baru sebagai mahasiswa (the agent of change) yang melekat pada dirinya. 

Semoga bertambah dewasa dan juga bijak dalam bertutur kata, bergaul, dan bertingkah laku. Lebih aware terhadap orang lain, dan  lingkungan sekitar. Tidak berfikir pragmatis. Mencintai dan menikmati semua proses hidup yang dijalani dengan ikhlas, namun tetap dengan berbelak do'a dan usaha pada tingkat maksimal. 

Selamat, Nak. Semoga Allah selalu menuntun setiap langkah, sekecil apapun, yang engkau lakoni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun