Mohon tunggu...
Inovasi

Asap Kebakaran Hutan di Kalimantan Dalam Kesehatan dan Komunikasi Pemerintah Indonesia

20 Oktober 2017   13:44 Diperbarui: 20 Oktober 2017   17:49 4862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebakaran hutan di Kalimantan yang tersebar diberbagai daerah bukanlah menjadi hal baru lagi ditelinga masyarakat. Kebakaran hutan yang terjadi hampir setiap tahun ini sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kalimantan. Setiap tahunnya pemerintah berusaha untuk menekan serta mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan yang merugikan banyak pihak ini. 

Dana yang dikeluarkan oleh pemerintah tidaklah sedikit untuk melakukan pencegahan ini dan tentu saja mengerahkan banyak tenaga yang sangat melelahkan ini. Berbicara mengenai kebakaran yang terjadi tentu saja yang menjadi pusat perhatian utama adalah penyebab dari kebakaran itu sendiri. 

Issue yang beredar di media massa mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi di Kalimantan adalah suatu kesengajaan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yaitu perusahaan-perusahaan yang ingin menjadi lahan tersebut sebagai lokasi pembangunan perusahaan. Bisa dikatakan bahwa ada juga penyebab atau faktor lain dari kebakaran yang terjadi. 

Salah satu penyebab lain dari kebakaran ini yang tentu saja tidak bisa dihindari oleh manusia adalah iklim atau musim kemarau yang melanda Indonesia. Hal ini menjadi salah satu faktor penghambat dari pemerintah dalam memadamkan api kebakaran karena susahnya sumber air. Perusahaan-perusahaan dianggap sebagai penyebab utama kebakaran dan menjadi tersangka utama oleh pihak kepolisian tetapi tidak ada satu pun perusahaan yang mengakui apa yang telah dilakukan bahkan seolah melepas tanggung jawab dari kebakaran yang terjadi. 

Hal ini disebabkan pelaku utama yang melakukan proses pembakaran adalah masyarakat biasa yang dibayar atau dipekerjakan untuk dengan sengaja membakar hutan kering untuk dijadikan lahan pembangunan usaha. Sehingga dengan mudah perusahaan tidak mengakui apa yang mereka lakukan apalagi jika sang pelaku utama tidak bisa memberikan bukti yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut adalah dalang dari pembakaran tersebut.

Kebakaran ini bukanlah masalah sepele yang bisa diselesaikan dengan mudah apalagi jika sudah melibatkan masyarakat luas sebagai korban. Dampak dari kebakaran ini tidaklah kecil melainkan permasalahan yang perlu diperhatikan dengan baik. Aktifitas masyarakat menjadi lumpuh dengan adanya kejadian ini, sekolah-sekolah diliburkan, aktifitas harian masyarakat terganggu bahkan masyarakat hanya bisa berdiam diri di dalam rumah saja. Kesehatan merupakan dampak yang sangat diperhatikan dari kejadian ini. 

Kesehatan masyarakat Kalimantan menjadi taruhan dari kebakaran. Hal ini disebabkan dari dampak asap yang telah tercampur dengan udara atau oksigen kemudian dihirup oleh masyarakat. Seperti yang diketahui juga bahwa asap tentu saja membawa pengaruh buruk bagi pernapasan manusia. Dari kejadian kebakaran ini saja masyarakat di Kalimantan telah banyak yang terserang penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA) dan juga penyakit iritasi mata. Penyakit ini tentu saja memberikan efek yang cukup parah bagi masyarakat mengingat dua indra manusia seperti pernapasan dan penglihatan merupakan bagian yang sangat penting. 

Malaysia dan Singapura turut menjadi korban dari asap kebakaran yang terjadi di Kalimantan. Bentuk protes diberikan oleh masyarakat hingga pemerintahan kedua negara tersebut kepada pemerintahan Indonesia karena seperti yang diketahui kedua ngera tersebut secara geografis berlokasi dekat dengan Indonesia. 

Bahkan masyarakat Indonesia juga turut memberikan wujud kekecewan dan kemarahan mereka terhadap pemerintah melalui media sosial tidak hanya masyarakat Kalimantan saja tetapi hampir dari berbagai daerah lain menunjukkan bentuk protesnya agar permasalahan tersebut diselesaikan sebagai bentuk simpati dan empati kepada masyarakat Kalimantan yang menjadi korban.  

Reaksi masyarakat ini tidaklah mudah untuk diredam. Permintaan tanggung jawab dari segi kesehatan serta permintaan penyelesaian penangkapan pelaku kebakaran hutan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dalam memberikan kenyamanan kepada masyarakatnya. Pemerintah harus mampu untuk memberikan informasi dengan baik melalui media kepada masyarakat. 

Komunikasi menjadi sangat penting dalam penanganan masalah ini tidak hanya berkaitan dengan pemberian informasi saja tetapi juga komunikasi terkait proses pemberian kesehatan kepada masyarakat. Sehingga diperlukan komunikasi yang terjalin dengan baik antara keduabelah pihak yaitu pemerintah dengan masyarakat, karena dengan hal ini suatu permasalahan bisa diselesaikan dengan baik dan tepat sasaran juga.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dampak dari kebakaran hutan ini tentu saja merugikan masyarakat yaitu terkait dengan kesehatan masyarakat. ISPA dan iritasi mata menjadi dua penyakit yang menghantui masyarakat Kalimantan bahkan masyarakat Singapura dan Malaysia yang berada di lokasi yang cukup dekat dengan lokasi kebakaran yang tentu saja asap tersebut terbawa oleh angin. Akibat dari asap yang tebal masyarakat harus rela menghirup udara yang tidak sehat bukan hanya satu atau dua hari tetapi bisa lebih dari satu minggu bahkan lebih jika kebakaran yang terjadi belum bisa diatasi dengan baik. 

Masyarakat dianjurkan untuk mengenakan masker demi mengurangi masuknya asap kedalam pernapasan tetapi jumlah ketersediaan masker yang bisa didapatkan masyarakat terbilang susah. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, dimulai dari jumlah masker yang sedikit hingga jarak pandang di jalan yang rendah tidak memungkin masyarakat keluar rumah dan mengendarai kendaraan demi mendapatkan masker di took obat atau swalayan yang juga dihentikan operasinya akibat mencegah berbagai hal-hal yang tidak diinginkan. 

Masalah tidak hanya sampai disitu saja, rumah-rumah sakit terpaksa harus menurunkan tingkat pelayanan akibat kejadian ini yang tentu saja berdampak pada pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah telah berusaha sebaik mungkin dalam menyelesaikan keadaan ini tidak hanya pemerintah saja tetapi media turut ambil bagian dari proses keberhasilan ini. Dimulai dari menyampaikan informasi-informasi penting terkait dengan apa saja yang perlu dilakukan oleh masyarakat jika menghadapi bencana seperti ini hingga memberikan informasi lanjutan kepada masyarakat terkait kemajuan dari kebakaran tersebut.

Tidak hanya kesehatan korban asap kebakaran saja yang perlu diperhatikan oleh pemerintah tetapi juga relasi dengan Malaysia dan Singapura. Melihat respon masyarakat bahkan pemerintah kedua negara yang jelas-jelas memberikan dampak negative terhadap kejadian ini. Secara terang-terangan keduanegara melalui masyarakatnya menyerang Indonesia karena mereka turut menjadi korban dari asap yang berasal dari kebakaran hutan di Kalimantan mengingat letak geografis kedua negara berada cukup dekat dengan Kalimantan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun