Mohon tunggu...
Elga Pingka Anjani
Elga Pingka Anjani Mohon Tunggu... Mahasiswa/UIN Sunan Kalijaga

Saya seorang mahasiswa si UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Teori Habitus Pierre Bourdieu beserta Contohnya dalam Bidang Fashion

18 Oktober 2022   20:42 Diperbarui: 18 Oktober 2022   20:50 2952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konsep  habitus milik Bourdieu juga erat kaitannya dengan taste (selera). Lingkungan dapat mempengaruhi selera setiap aktor dalam kehidupannya. Selera aktor akan terbentuk oleh lingkungan. Hal ini disebabkan karena pengaruh lingkungan sangatlah kuat terhadap pembentukan selera setiap aktor. Lingkungan secara terus menerus akan mengajarkan dan mensosialisasikan mengenai apa yang sudah menjadi pola dalam lingkungan tersebut. Sehingga terkadang selera setiap aktor bukan hasil dari diri personal aktor tersebut, melainkan hasil proses olah sosialnya.

Dalam konsep habitus, terdapat modal yang menjadi faktor terjadinya praktik yang dilakukan oleh para aktor. Pertama, modal kultural, modal ini merupakan hasil dari budaya yang ada dalam lingkungan aktor tersebut berada. Kedua, modal sosial, modal sosial berasal dari hubungan yang terjalin antarindividu. Ketiga, modal ekonomi, modal ini berkaita dengan material yang dimiliki setiap aktor. Keempat, modal simbolis, modal ini berasal dari kehormatan dan prestise setiap aktor.

Contoh Teori Habitus

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat merefleksikan teori habitus ke dalam selera fashion dalam masyarakat. Fashion menjadi hal yang tidak tabu lagi ditelinga kita. Kita sering melihat bahwa fashion dalam masyarakat sangatlah bermacam-macam ragamnya. Fashion ini juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia tinggal. Fashion bisa menjadi bentuk ekspresi diri setiap aktor dalam merepresentasikan dirinya. Tidak hanya terkait dengan gaya pakaian saja, fashion juga ada  hubungan dengan gaya kosmetik, aksesoris, gaya rambut dan lain sebagainya.

Seperti contohnya seseorang yang tinggal dalam lingkungan agama islam yang begitu kental, maka ia akan menyesuaikan dengan ajaran-ajaran agama tersebut dalam berpakaian. Seperti halnya mengenakan hijab, baju gamis, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan aktor sebagai bentuk pengekspresian diri dan bentuk pengimplementasian dari hasil ajaran agama yang telah disosialisasikan.

Dalam lingkungan yang lain, dapat kita lihat seseorang tinggal dalam lingkungan yang menyukai budaya kebarat-baratan. Maka ia akan mengikuti budaya fashion tersebut. Mulai dari memakai pakaian yang terbuka, memakai fashion bermerk (branded), berpenampilan glamour dan lain sebagainya yang condong ke arah budaya barat.

Itulah contoh dari konsep habitus yang dekat dengan kita. Kita juga dapat menemui konsep habitus pada selera makanan. Selera-selera ini diperoleh dari lingkungan kita yang sangat dekat dengan kita. Selera ini juga dapat dipengaruhi oleh 4 modal yang telah disebutkan diatas, seperti modal kultural, modal sosial, modal ekonomi dan modal simbolis.

Referensi : Teori Sosiologi Modern (2004) dan Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma (2012).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun