Mohon tunggu...
Elfian
Elfian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa olahraga yang tak pernah olahraga || Instagram: billoo_17 || #YNWA

Sedang dalam misi melarikan diri dari diri sendiri untuk mencari diri sendiri yang terlupakan oleh diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Saat Pandemi, Kok Negara Bisa Lupa Sama Mahasiswanya?

18 Juni 2020   14:27 Diperbarui: 18 Juni 2020   14:18 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kapan pandemi ini berakhir?" Tak terhitung sudah berapa kali pertanyaan itu keluar dari mulut kita. Tapi tak ada satupun yang mampu menjawab dengan pasti kapan pandemi ini berakhir. Di tengah pandemi, semua serba tidak pasti. Yang pasti hanya satu; ketidakpastian.

Bagi mahasiswa yang terjebak di perantauan seperti saya, perihal kapan pandemi ini berakhir bukanlah satu-satunya pertanyaan yang timbul di kepala. Ada banyak pertanyaan lagi yang muncul dan harus dicari jawabanya. Seperti, besok mau makan apa, dapat uang dari mana, kapan pulang bertemu keluarga, masihkah bisa bertahan sampai hari esok, dan masih banyak pertanyaan lainnya.

Meski saat ini sedang terjebak dan terdesak, pandemi tidak boleh menjadi halangan alasan bagi kita untuk tidak bergerak. Kita tetap tidak boleh menyerah dengan keadaan. 

Toh, daripada kita hanya berdiam diri, lalu menunggu jawaban-jawaban yang ada di kepala jatuh dari langit, lebih baik kita memanfaatkan waktu yang ada dengan berfikir perihal bagaimana cara agar pendemi ini segera berkhir. 

Jika anda juga adalah seorang mahasiswa seperti saya, maka jengan lupakan fungsi anda sebagai agen of change dan social of control. Mahasiswa harusnya juga turut memberi sumbangsi besar dalam membantu upaya pemerintah dalam memutus rantai penyebaran covid-19 dan menanggulangi dampaknya.

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan. Beberapa diantaranya seperti, tetap mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan WHO (World Health Organization) dan Kementrian Kesehatan.

Lalu, tidak pula melanggar aturan PSBB, tidak menyebar hoaks dan berita-berita yang dapat menciptakan kepanikan massal dan ilmu yang telah kita dapat di bangku perkuliahan atau organisasi-organisasi tempat kita bergelut juga bisa kita terapkan dan bagikan ditengah-tangah masyarakat. 

Misalnya, bagi mahasiswa yang kuliah di jurusan olahraga. Anda bisa mensosialisasikan bagaimana cara menerapkan pola hidup sehat dan olahraga-olahraga apa saja yang cocok dilakukan di rumah selama masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). 

Juga menjadi konsultan masalah kejiwaan bagi yang kuliah di jurusan psikologi untuk mecegah depresi atau yang lebih parahya lagi yakni penyakit psikomatik yang lagi naik daun beberapa minggu terakhir. 

Jangan sampai kepanikan lebih cepat menyebar dari wabah ini. Yang kuliah di jurusan berbau religi uga bisa membantu orang-orang di sekitarnya untuk tetap menjaga hubungannya dengan Tuhannya selama cobaan ini belum usai. Sebab dalam pandemi ini, imun saja tidak cukup. Kita juga butuh iman yang kuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun