Mohon tunggu...
Afi
Afi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

A casual and sporty young lady. Living in Semarang, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Meneropong Eksotika Gunung Api Purba, Gunungkidul

18 Desember 2012   07:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:26 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pegunungan beserta hamparan sawah nan hijau adalah satu dari sekian pemandangan langka di daerah perkotaan. Dan view tersebut memang jarang sekali bisa saya nikmati di sekitar kediaman & kampus dimana saya menimba ilmu. Hiruk pikuk aktivitas perkotaan seolah menjadi menu sarapan pagi setiap hari. Lalu lalang kendaraan bermotor serta polusi udara menjalar begitu saja sesaat setelah sang mentari menyapa. Lantas, tempat refreshing seperti apa yang cocok untuk mengisi liburan weekend kali ini ? Ketika disodori beberapa alternatif wisata, entah mengapa saya langsung memilih tempat ini. Lokasi yang tak terlalu jauh dari Kota Yogyakarta ( hanya sekitar 45-50 menit dengan kecepatan rata-rata 60-70km/ jam menggunakan sepeda motor ), serta pemandangan yang  mempesona -sebagaimana yang disajikan di beberapa website di internet- membuat saya beserta seorang rekan saya memutuskan untuk mengunjungi kawasan ekowisata ini akhir pekan lalu. Setelah melintas tak jauh dari Wonosari, akhirnya saya temukan lokasinya. Panorama karya Sang Maha Agung nan memukau  ini rupanya berjudul ; Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba. Terletak di desa Nglanggeran, Pathuk, Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. [caption id="attachment_215171" align="aligncenter" width="300" caption="selamat datang (foto dok. pribadi)"][/caption] Sebuah kantor sekretariat berdiri menyambut di bawah kaki gunung. Prediksi saya dan rekan saya, kantor ini adalah sekretariat pengelola wisata Gunung Api Purba. Benar saja, rupanya di dalam kantor sekretariat ini dua orang pemuda menyambut kami dengan ramah. Setelah bertanya-tanya sedikit seputar Gunung Api Purba dan membayar retribusi wisata sebesar tujuh ribu rupiah (tiket masuk per orang Rp. 3000,- dan parkir motor Rp. 1000,- per motor), akhirnya kami pun beranjak menuju start pendakian. [caption id="attachment_215187" align="alignright" width="300" caption="(foto dok. pribadi)"]

13558141371694767321
13558141371694767321
[/caption] Awalnya, saya beserta rekan saya hanya iseng mengisi waktu luang dengan mendaki. Namun rasa penasaran akan keindahan alam setelah sampai di puncak seolah mengompor-ngompori kami. Medan pendakian Gunung Api ini memang susah-susah gampang. Di beberapa sektor tampak seperti tangga-tangga buatan guna mempermudah para pengunjung mendaki. Tak ketinggalan beberapa tali tambang yang lumayan tebal terpasang di beberapa jenis medan yang sekiranya licin ketika dilalui. Hal ini dimaksudkan sebagai fasilitas bagi para pendaki untuk berpegangan dan menopang tubuh saat hendak naik maupun turun.

Sampai di separuh pendakian, setidaknya saya bisa menemukan sebuah alasan untuk bergumam 'Subhanallah'. Sungguh kharisma sebagian negeri Ngayogyakarta yang menghampar beserta birunya lapisan troposfer begitu jelas terpancar. Panorama gunung api yang didominasi bebatuan purba tinggi menjulang, membentuk dimensi ruang. Hijau dan makmurnya percikan wilayah republik gemah ripah loh jinawi ini tergambar jelas sepanjang mata memandang.

Panorama ini secara tidak langsung membuat saya 'betah'. Untuk mencapai ke puncak, kami masih harus melewati berbagai macam medan yang entah seperti apa rupanya. Menurut pengelola kawasan ini, pendakian dari awal hingga puncak bisa memakan waktu satu jam lebih. Sementara kami hanya punya waktu dua setengah jam untuk menjelajah Gunung Api Purba. Jadilah kami hanya menikmati separuh proses pendakian.

[caption id="attachment_215198" align="aligncenter" width="300" caption="Pemandangan sebagian Gunung Api Purba dari salah satu sisi (foto dok. pribadi)"]

1355816288843076415
1355816288843076415
[/caption] Setelah puas menikmati pemandangan negeri Ngayogyakarta dari atas Gunung Api Purba, kami bergerak turun menuju kantor sekretariat  tadi guna beristirahat. Kedua pemuda yang melayani kami tadi masih berjaga di sana, sembari sesekali beraktivitas dengan laptopnya. Menurut salah satu pemuda tersebut, kawasan ini memang dilengkapi hot spot area. Jadi pengunjung bisa mengakses internet kapanpun di sekitaran kawasan wisata.

[caption id="attachment_215199" align="alignleft" width="300" caption="Kantor Sekretariat Pengelola Kawasan Ekowisata (foto dok. Pribadi)"]

13558163871865954258
13558163871865954258
[/caption] Kawasan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran ini dikelola oleh pemuda pemudi Karang Taruna setempat. Reservasi beberapa paket wisata  seperti adventure, outbond, jelajah alam, eduwisata, dan sebagainya juga akan dilayani oleh pemuda pemudi Nglanggeran yakni Karang Taruna Bukit Putra Mandiri.

"Kami melayani pengunjung mulai pagi hingga sekitar pukul tujuh malam. Tetapi biasanya di akhir pekan, kami bisa saja berjaga 24 jam penuh, karena banyak pengunjung yang bisanya nge-camp saat malam minggu di atas ", papar salah satu pemuda karang taruna. "Jika malam hari memang sangat gelap di atas, karena tidak ada penerangan samasekali. Jadi bagi pengunjung yang mau berkemah, bisa membawa alat penerangan sendiri,".

Pengelola juga bercerita seputar nama-nama gunung dan bagian-bagiannya. Mulai dari Gunung Kelir, Gunung Gedhe, Gunung Bongos, Gunung Blencong dan Gunung Bunchu, yang memiliki bentuk dan poin historis masing-masing. Kabarnya juga terdapat 'sumber air comberan' yakni sumber mata air yang tidak pernah mengalami kekeringan. Sumber air ini berada di puncak Gunung Nglanggeran.

Menurut keterangan pemuda itu lagi, Gunung Api Purba Nglanggeran ini juga memiliki mitos-mitos tertentu yang dipercayai warga setempat. Seperti adanya sosok penjaga gunung api dan tanaman obat yang berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Meski tak menjelajah seluruh bagian Gunung Api Purba, namun kami telah menikmati keindahan panorama alam nan memukau di kawasan Gunungkidul. Area wisata ini pun telah dilengkapi berbagai fasilitas seperti pendopo untuk berkumpul, MCK, tempat ibadah, dan lain-lain. Jika anda tertarik berkunjung untuk sekedar hiking, pendakian, outbond, camping, jelajah wisata, dan sebagainya, tempat ini bisa menjadi salah satu alternatif wisata alam yang lengkap dan menyenangkan.

[caption id="attachment_215200" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan yang dibuat seperti tangga-tangga (foto dok. pribadi)"]

13558166761677393111
13558166761677393111
[/caption] [caption id="attachment_215201" align="aligncenter" width="300" caption="View dari atas gunung (foto dok. pribadi)"]
135581677521537977
135581677521537977
[/caption] [caption id="attachment_215202" align="aligncenter" width="300" caption="foto ; sesawi.net"]
13558168511488342003
13558168511488342003
[/caption]

Info lengkap bisa diakses di gunungapipurba.com

Selamat bertualang, kompasianers !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun