Sunyi berdiri tegak di hadapanku
Mengenakan topeng seribu satu wajah
Lalu, hap!
Ia sigap melompat
Tepat, di atas ubun-ubun kepalaku
Sunyi lantas mulai menari lincah
Tanpa alas kaki, bertelanjang dada
Wajah bertopengnya berubah-ubah rupa
Sejenak ia menjelma menjadi kamu
Sebentar ia terlihat seperti dia
"Ayo! Ikutlah menari bersamaku. Lepas segala resah. Malam ini seutuhnya adalah milik kita."
Aku memalingkan muka
Sunyi pun tertawa renyah
Suaranya membahana menembus malam yang berpeluk kabut
Membangunkan angin dari mimpi indah tentang perjalanan jauh
Menggugurkan daun daun kering yang tak mampu lagi berpeluk erat pada lengan reranting rapuh
Sunyi kian rampak menghentakkan kaki
Berputar, melenting tanpa henti tanpa jeda
Hingga malam bertukar tempat dengan pagi
Hingga diam diam langkah ini terseret menuju kamar mandi
(Kamar mandi adalah tempat beragam ide dan inspirasi bersembunyi)
Kuguyur ubun-ubun tanpa ampun dengan bergayung gayung air dingin
Kuusir sunyi agar ia tidak lagi mericuhi pikiran dengan tipu daya dan segala ingin
***
Malang,15 April 2023
Lilik Fatimah Azzahra