Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kasus yang Sedang Viral

15 Juli 2022   10:08 Diperbarui: 15 Juli 2022   11:02 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by https://www.shutterstock.com/id/image-photo/man-holding-gun-220531039

***
Kami berjalan beriringan di atas trotoar tanpa membahas lagi berita yang sedang viral itu. Jhon memang sepupu, sekaligus partner kerja yang baik. Ia tahu kapan sebuah kasus kami anggap berbobot dan kapan kasus itu sama sekali tidak menarik untuk kami perbicangkan.

Beberapa menit kemudian kami sampai di sebuah taman kota yang sore itu terlihat sangat lengang. Banyak bangku kosong bertebaran menunggu untuk diduduki.

Jhon mendahuluiku menghentikan langkah. Ia memilih tempat duduk tepat di samping air mancur yang dikelilingi kolam berhiaskan bunga lotus.

"Aku tahu gemericik air akan membuat pikiranmu bekerja lebih jernih, Sherlick." Jhon menyindirku. Aku tertawa. Jhon memang selalu memiliki cara unik untuk menggali deduksi yang sengaja kusembunyikan.

"Kau benar, Jhon. Melihat air mancur ini aku jadi teringat Air Terjun Reichenbach di mana Jim Moriarty mengira dirinya berhasil memenangkan pertarungan dan membunuh Sherlock Holmes. Kautahu, Jhon? Meski sama-sama jago bidik, tetap saja saat terjadi baku tembak keduanya mengalami luka-luka."

"Logikanya memang begitu, kan, Sherlick?"

"Yup. Sayangnya banyak kasus menyeruak dan sengaja mengabaikan unsur kelogisan. Tapi, ah, sudahlah! Aku lebih tertarik mendiskusikan bagaimana Tuan Conan Doyle akhirnya memutuskan menghidupkan kembali Sherlock Holmes yang sudah mati ketimbang membahas soal...." Aku sengaja menghentikan kalimat ketika sepasang burung dara berkejaran memutari air mancur.

"Lanjutkan, Sherlick," Jhon memajukan kepalanya 

"Oh, maaf, Jhon. Maksudku --- aku enggan membahas kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha dalam versi modern." Aku menoleh ke arah Jhon dan tersenyum penuh arti. 

Jhon sontak bersiul seraya menjentikkan kedua jemarinya. 

"Bravo! Eh, tapi aneh. Mendadak angin berembus terlalu dingin di sini. Mari kita kembali ke apartemenmu, Sherlick. Aku ingin melanjutkan mengudut sigaret yang tadi lupa kubawa. Kau tidak keberatan, bukan?" Jhon berdiri. Aku mengikuti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun