Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bijak Memilih Topik Obrolan Saat Lebaran

29 April 2022   05:41 Diperbarui: 29 April 2022   05:44 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://raisingworldchildren.com/

Moment lebaran yang paling dinanti-nantikan adalah bertemu keluarga, bersilaturahmi, saling memaafkan, lalu duduk bareng menikmati hidangan yang tersaji di atas meja.

Dan, sembari mencicipi camilan khas lebaran itu biasanya akan ada obrolan yang berlangsung. Terutama saat keluarga besar sudah lengkap berkumpul.

Di keluarga saya, tempat jujugan pertama usai melaksanakan sholat Idul Fitri adalah rumah ibu (neneknya anak-anak). Di rumah ibu inilah sanak saudara berkesempatan mengobrol gayeng usai saling bertukar kabar.

Pilih Topik Obrolan yang Tidak Merusak Suasana Lebaran

Tak dipungkiri lebaran selalu membawa suasana penuh suka cita. Suasana yang membuat seluruh keluarga merasa gembira dan bersyukur.

Dan, saat duduk bareng bersama keluarga itulah sebaiknya kita bijak dalam memilih topik pembicaraan agar tidak merusak momentum lebaran. Suasana sakral lebaran sebisa mungkin dijaga jangan sampai rusak hanya gara-gara obrolan yang menjurus ke hal-hal tidak mengenakkan hati.

Oh, ya. Beberapa topik obrolan di bawah ini barangkali bisa menjadi rujukan saat menghabiskan waktu bersama keluarga di hari lebaran nanti.

1. Obrolan Ringan

Mengobrol ringan seputar pekerjaan, hobi, studi, atau rencana masa depan tentu lebih menyenangkan ketimbang membahas hal-hal berat seperti kisruh dunia politik, fanatisme agama, atau membahas masalah kehidupan orang lain. 

Sebisa mungkin hindari pembicaraan yang membuat suasana hangat Idul Fitri berubah menjadi dingin, kaku, atau tiba-tiba memanas akibat beda pendapat.

2. Obrolan Lucu

Obrolan lucu bisa muncul secara spontanitas. Kalau di lingkar keluarga sih, saya adalah biang kerok (pemancing) genre obrolan ini.

Sebagai contoh, saat seluruh keluarga sudah rampung melaksanakan ritual sungkem ke pangkuan ibu, dan ibu tampak masih berlinang air mata karena menahan perasaan haru, saya tiba-tiba menyelutuk, "Mbah Uti kalau nangis gini kok terlihat makin cantik dan awet muda, yaa..."

Maka pecahlah suasana haru menjadi gelak tawa. Dan ibu saya pun menyeka air mata sembari tersenyum.

Obrolan lucu lainnya akan mengalir begitu saja. Terutama saat ibu saya lupa atau kebolak-balik menyebut satu persatu nama cucu dan cicitnya.

3. Ngobrol Tentang Masa Kecil

Yup. Setiap orang pasti memiliki kisah masa kecil. Entah itu kisah kenakalan, kelucuan, atau kisah getir sekalipun.

Kadang kisah masa kecil menyeruak kembali ke permukaan saat kita sedang berkumpul bersama keluarga.

Nah, kisah-kisah masa kecil tersebut bisa menjadi topik obrolan menyenangkan saat merayakan lebaran nanti. Selain indah untuk dikenang, kisah masa kecil bisa menjadi pelajaran berharga bagi generasi muda yang ikut mendengarkannya.

Bagaimana? Apakah Anda sudah mempersiapkan topik obrolan yang bakal dibahas pada saat lebaran nanti? Atau, Anda membiarkan obrolan berjalan random dan mengalir begitu saja?

Apa pun itu, tetaplah bijak dalam memilih atau mengarahkan topik pembicaraan, yaa. 

Selamat menyongsong hari lebaran nan fitri. Selamat berkumpul dan menuntaskan rindu bersama sanak famili.

***
Malang, 29 April 2022
Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun