Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Buntut Panjang Tuduhan Kudeta yang Diembuskan AHY

4 Februari 2021   13:10 Diperbarui: 4 Februari 2021   13:19 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:tribunnews.com

Wah, gegara banyak yang membahas soal Kudeta, saya jadi pingin ikut-ikutan menulis (pulitik) ini. Tapi menulisnya tipis-tipis dan yang ringan-ringan saja, yaa. Bukan ala pakar. Hanya sebatas kemampuan emak-emak biasa.

Tapi sebelum itu boleh dunk menelisik dulu apa itu pengertian Kudeta?

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, Kudeta adalah penggulingan pemerintahan yang sudah ada secara tiba-tiba disertai kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok kecil.

Waduh, kedengarannya serem amat. Lantas apa hubungannya dengan pernyataan Mas AHY mengenai adanya pihak-pihak yang ingin mengudeta partai di bawah kepemimpinannya?

Nganu, bisa jadi Mas AHY sedang dilanda khawatir.

Lah, memang apa yang dikhawatirkan oleh seorang seperti Mas AHY? Jabatan punya. Hidup mapan. Istri cantik. Kurang apalagi?

Ya, namanya juga ketua partai, wajar dunk memikirkan perkembangan partai yang dipimpinnya --- yang menurut rumor yang berkembang nih, di bawah kepemimpinan beliau aura partai ini kian meredup.

Trus buntut dari tuduhan Kudeta yang menyangkut beberapa nama pejabat itu?

Ya, mau bagaimana lagi. Mas AHY sudah kadung membuat pernyataan demikian. Kabarnya akibat dari pernyataan yang ujug-ujug muncul di YouTube pribadinya itu banyak yang merasa risih, miris, mules, kaget, bahkan menganggap lucu. Buntutnya Pak Moeldoko yang dituduh sebagai salah satu orang istana yang berencana mengudeta, angkat bicara.

Buntut lain? 

Nganu, rakyat jelata yang semula sibuk memikirkan pandemi yang tidak kelar-kelar ini sejenak perhatian teralihkan, merasa mendapat hiburan gratis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun