Ya! Aku memang melihat setan. Dan setan itu adalah kau, Lul. Setan pengincar bibir perempuan. Sudah dua belas bibir yang kau nikmati. Sekarang kau datang menginginkan bibirku yang ranum ini sebagai korban yang ketiga belas.
"Nis, sayang. Kali ini aku berjanji tak akan menyentuh bibirmu. Cukup perlakuan keji itu kurasakan di dunia fana saja. Di dunia kegelapan ini, kau tak akan bisa membunuhku dengan mengolesi gincu beracun pada bibirmu," Alul tersenyum. Lalu mengumbar tawa penuh kemenangan.
Mendadak kakiku tersandung sesuatu. Batu nisan. Ada nama Niswari di situ. Dan itu adalah namaku.
***
Malang, 16 Maret 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!