Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berbuka Puasa dengan yang Manis? Jangan Tergiur Iklan!

21 Mei 2019   20:45 Diperbarui: 22 Mei 2019   08:53 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:tribunnews.com

Sore tadi menjelang Magrib, saya ditelpon Bebeib. Ia memberi kabar kalau dirinya masih dalam perjalanan pulang. Kebetulan sekali saya hari ini belum menyiapkan takjil. Saya pun langsung berseru gembira, " Beib, mampir ke pasar takjil, ya. Nitip kolak, es buah, kacang hijau, manisan, atau apa saja. Pokoknya yang manis-manis!"

Eh, Bebeib malah menyergah lantang, "Nggak usah, Nyai!"

"Ini serius Beib! Berbuka dengan yang manis-manis itu sesuai dengan..." saya menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal. 

"Sesuai dengan apa? Memang ada dalil yang menganjurkan supaya kita berbuka puasa dengan yang manis-manis?" terdengar suara Bebeib agak meninggi. 

Sedikit bingung saya pun buru-buru menutup ponsel. Khawatir dikejar pertanyaan lebih jauh oleh Bebeib. Bagaimanapun juga saya harus tetap terlihat lebih pintar dari dia. Kalau sampai tidak bisa menjawab soal berbuka puasa dengan yang manis-manis ini, hmm, bisa malu saya. 

Mending baca-baca dulu, ah, mencari tahu kebenaran anjuran yang selama ini kadung saya percaya.

Alhasil, sampai lelah mengubek-ubek bacaan di sana sini ternyata tidak menemukan dalil atau hadist yang menjelaskan tentang keharusan berbuka puasa dengan cemilan atau minuman yang manis-manis. Yang saya temukan justru hadist berbunyi seperti ini: 

Dari Salman bin Amir radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Bila kalian berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma, karena kurma itu barakah. Kalau tidak ada kurma, maka dengan air, karena air itu mensucikan. (HR. Abu Daud dan At-Tirmizy) 

Bisa jadi anjuran itulah yang disalahartikan oleh banyak orang. Termasuk saya. Rasulullah dalam hadist tersebut menganjurkan untuk berbuka dengan kurma. Bukan dengan manisan. Rasa kurma memang manis. Tapi bukan berarti lantas semua makanan yang manis-manis bisa disetarakan dengan buah kurma ini. 

Rasulullah memilih buah kurma untuk membatalkan puasa karena kadar gula di dalam kurma lebih rendah dan aman dibanding kadar gula biasa. Selain itu buah kurma mengandung zat besi, kaya serat, protein, kalsium, bebas kolesterol, sedikit lemak dan vitamin A, B1, B2, B3, B5, dan C. Inilah yang membuat buah kurma punya segudang manfaat bagi kesehatan.

Sumber;ngenetyuk.com
Sumber;ngenetyuk.com
Waah, sekarang saya jadi sadar kalau selama ini sudah ikut-ikutan salah kaprah. Harus segera diubah pemikiran yang keliru semacam ini agar tidak berkelanjutan. Memang sih berbuka dengan yang manis-manis tidak dilarang. Asal--pada batas yang wajar. Jangan sampai mengonsumsi makanan terus menerus selama 1 bulan, malah bisa mempengaruhi kesehatan kita.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun