Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menakar Kesabaran dan Ketakwaan Keluarga Nabi Ibrahim AS

21 Agustus 2018   11:19 Diperbarui: 22 Agustus 2018   05:20 1976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, Nabi Ibrahim akhirnya menyerah. Ketika kecemburuan Siti Sarah sudah sampai pada batas paling puncak. Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Nabi Ibrahim memutuskan membawa Siti Hajar pergi sejauh-jauhnya dari rumah. Di mana kala itu Siti Hajar baru saja melahirkan seorang bayi mungil.

Apa yang menimpa keluarga Nabi Ibrahim sesungguhnya adalah bentuk ujian dari Allah. Allah ingin menakar kadar kesabaran dan ketakwaan seseorang dengan berbagai cara.

Pada diri Siti Sarah diuji dengan kemandulan. Dan dari buah kesabarannya kelak Allah menganugerahinya seorang putra---Ishaq, di usia yang sudah sangat uzur. Hal ini membuktikan bahwa Allah memang Maha Berkehendak.

Sementara pada diri Siti Hajar diuji kesabaran ketika ia terpaksa ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim di tengah gurun pasir yang tandus bersama bayi mungilnya, Ismail.

Ketika doa mengalahkan keputusasaan. Dan kesabaran jauh lebih dikedepankan, maka pertolongan Allah mendadak hadir. Dari kaki mungil Ismail memancarlah air segar--zam-zam. Air yang hingga kini bisa dinikmati oleh seluruh umat dunia yang berkesempatan bertamu ke rumah Allah.

Yang paling akhir ujian untuk Ismail kecil. Bocah itu tetap tenang dan tegar ketika mengetahui bahwa dirinya akan disembelih. Dijadikan kurban sesuai perintah Allah yang datang melalui mimpi Ayahandanya.

"Jika itu perintah Allah, maka segera lakukan Ayah..."

Sumber : bloganaksaleh.blogspot.com
Sumber : bloganaksaleh.blogspot.com
Ucapan Ismail membuktikan bahwa Nabi Ibrahim telah berhasil mendidik, menanamkan keimanan dan ketakwaan sejak dini kepada keturunannya. Dan Allah melihat kesabaran-kesabaran itu bergulir dari hati mereka. Lalu diperintahkannya malaikat jibril turun ke bumi. Membawa domba untuk disembelih sebagai pengganti Ismail kecil.

Allah tidak akan meninggalkan hambaNya dan akan senantiasa memberikan pertolongan kapan pun dibutuhkan dengan menjaga sabar, adalah kunci utama Nabi Ibrahim dalam menjalani kehidupan bersama keluarganya.

Innaallaha ma'a shobirin. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.

Selamat menyongsong Hari Raya Idul Adha 1439 H. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang meneladani kesabaran dan ketakwaan keluarga Abul Anbiya'--Bapak para Nabi, Ibrahim as.

Amin yaa Robbal alamin...

***

Malang, 21 Agustus 2018

Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun